Laporkan Masalah

Hubungan Stress Akademik dengan Night Eating Syndrome dan Persentase Lemak Tubuh pada Mahasiswi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Nandini Pratista Maheswari, Janatin Hastuti, S.Si., M.Kes., Ph.D; Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD

2025 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar belakang: Angka gangguan kesehatan mental berupa stres dan kecemasan pada perempuan berada di angka 2,6?n lebih tinggi dibandingkan laki-laki yaitu 1,5%. Mahasiswa mengalami stres akademik yang dapat mengakibatkan munculnya sindrom makan dan peningkatan kadar lemak tubuh. Kenaikan persentase lemak tubuh lebih berisiko terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki karena faktor hormon dan metabolisme.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kejadian Night Eating Syndrome (NES) dan persentase lemak tubuh pada mahasiswi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Metode: Penelitian cross-sectional yang melibatkan 125 mahasiswi FK-KMK UGM. Subjek penelitian diperoleh melalui teknik convenience sampling. Data stress akademik dan sindrom makan malam diperoleh melalui pengisian kuesioner. Persentase lemak tubuh status diketahui dari pengukuran langsung menggunakan skinfold dengan 4 titik lokasi (bisep, trisep, subskapula, dan suprailiaka). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil penelitian: Sejumlah 68% mahasiswi mengalami stres tingkat sedang, 54.4% mahasiswi mengalami gejala sindrom makan malam dengan tingkat keparahan rendah, dan 68.8% mahasiswi mempunyai lemak tubuh berlebih. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara stres akademik dengan sindrom makan malam dan persentase lemak tubuh (p=0.176 dan p=0.740).

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara stres akademik dengan sindrom makan malam dan persentase lemak tubuh pada mahasiswa wanita di FK-KMK UGM.

Background: The prevalence of mental health issues, specifically stress and anxiety, among females is 2.6%, which is higher compared to males at 1.5%. Academic stress is commonly experienced by university students and may contribute to disordered eating patterns as well as an increase in body fat percentage. Females are at a higher risk of gaining body fat compared to males, primarily due to differences in hormonal profiles and metabolic rates.

Objective: To examine the relationship between academic stress and the occurrence of Night Eating Syndrome (NES) as well as body fat percentage among female students of the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada.

Methods: This cross-sectional study involved 125 female students from the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing at Universitas Gadjah Mada. Participants were selected using a convenience sampling technique. Data on academic stress and Night Eating Syndrome were collected through questionnaires. Body fat percentage was assessed using direct measurements via skinfold calipers at four anatomical sites: biceps, triceps, subscapular, and suprailiaca). Data were analyzed using the Spearman's correlation test.

Results: A total of 68% of female students were found to experience moderate levels of academic stress, 54.4?male students experienced symptoms of night eating syndrome with low severity, and 68.8% of the participants had a excess body fat. Statistical analysis showed no significant association between academic stress towards night eating syndrome and body fat percentage (p=0.176 and p=0.740).

Conclusion: There is no relationship between academic stress with night eating syndrome and body fat percentage in female students at FK-KMK UGM.

Kata Kunci : Stres akademik, Night Eating Syndrome, sindrom makan malam, persen lemak tubuh, mahasiswi

  1. S1-2025-474268-abstract.pdf  
  2. S1-2025-474268-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-474268-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-474268-title.pdf