Potret Istanasentrisme dalam Manuskrip Qi??atul Haifa ma'a Yusuf Al-Hasan: Kajian Filologi dan Produksi Sosial Janet Wolff
Etsha Ari Kusuma Dianti, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum
2025 | Tesis | S2 Sastra
Pembacaan pada sebuah naskah yang dikategorikan kuno, seperti manuskrip Qi??atul Haifa ma’a Yusuf Al-Hasan, tentu memerlukan metode filologi. Alasan dilakukannya kajian filologi pada naskah tersebut guna memaparkan kandungan isi dalam naskah agar mudah dipahami oleh pembaca masa kini. Keunikan dari naskah Qi??atul Haifa ma’a Yusuf Al-Hasan menceritakan gejolak permasalahan intra-kerajaan yang linier dengan suatu babak kepemimpinan khalifah pada masa Dinasti Abbasiyah. Geopolitik sporadis nampak dalam naskah ini mengingat kejadian kudeta yang diupayakan akan berhasil namun sulit ditembus karena kentalnya sistem kekuasaan. Sebagai pisau analisis, penelitian akan memanfaatkan teori produksi sosial yang digagas oleh Janet Wolff sebagai jembatan untuk mengeksplorasi fenomena dalam manuskrip.
Metode penelitian kualitatif akan menjadi prosedural dalam proses mengemukakan temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya struktural ideologi yang telah dikonvensi menyatakan bahwa pemerintah adalah superstruktur yang kehadirannya mendominasi dalam wacana-wacana hegemonik. Penemuan ideologi dalam kode estetik ini menjadi media untuk melegitimasi kekuasaan pemimpin dengan menyajikan paham feodalisme. Selain itu, substansi dalam manuskrip berusaha untuk melakukan kritik atas sistem pemerintah yang berlangsung. Keterlibatan Yunani dalam narasi ini tidak sebatas dalam pengaruh budaya dan keilmuan, melainkan upaya untuk mengemukakan kritik atas sistem monarki di Timur Tengah. Proses re-interpretasi makna yang dilakukan oleh pengarang sebagai proses hermeneutik terhadap simbol-simbol puitis yang menghasilkan ide sosial bersifat arbitrer. Beberapa ide sosial yang mendominasi substansi manuskrip antara lain, (1) keputusan memilih pemimpin dengan mengutamakan akhlak dan kepribadian, (2) kebebasan bagi segala gender untuk menguasai hak atas tubuhnya dan kebutuhannya, (3) tetap berpegang teguh pada akidah dan perintah agama, (4) penghormatan kepada yang lebih tua, dan (5) emansipatif untuk memperjuangankan kepentingan umum. Melalui syair-syair yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Timur Tengah masa lampau mengandung ibrah yang tidak hanya romantis namun juga bisa diaplikasikan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
The reading of a manuscript categorized as ancient, such as the Qi??atul Haifa ma'a Yusuf Al-Hasan manuscript, certainly requires a philological method. The reason for conducting a philological study on the manuscript is to explain the content in the manuscript so that it is easily understood by today's readers. The uniqueness of the Qi??atul Haifa ma'a Yusuf Al-Hasan manuscript tells the turmoil of intra-royal problems that are linear with a caliph's leadership stage during the Abbasid Dynasty. Sporadic geopolitics is evident in this text given the incidence of coups that were attempted to succeed but were difficult to penetrate due to the thick system of power. As an analytical tool, the research will utilize Janet Wolff's social production theory as a bridge to explore the phenomena in the manuscript.
Qualitative research methods will be procedural in the process of expressing research findings. The results of the research show the existence of a structural ideology that has been conventionized stating that the government is a superstructure whose presence dominates in hegemonic discourses. The discovery of ideology in this aesthetic code became a medium to legitimize the leader's power by presenting feudalism. In addition, the substance in the manuscript seeks to criticize the ongoing government system. The Greek involvement in this narrative is not limited to cultural and scientific influence, but rather an attempt to criticize the monarchical system in the Middle East. The process of re-interpretation of meaning carried out by the author as a hermeneutic process of poetic symbols that produce social ideas is arbitrary. Some of the social ideas that dominate the substance of the manuscript include (1) the decision to choose a leader by prioritizing morals and personality, (2) freedom for all genders to control the rights to their bodies and needs, (3) sticking to the creed and religious orders, (4) respect for elders, and (5) emancipative to fight for the public interest. Through poems that are part of the traditions of the past Middle Eastern societies, there are lessons that are not only romantic but can also be applied practically in everyday life.
Kata Kunci : Manuskrip, Filologi, Produksi Sosial, Janet Wolff