Subjek yang Berbicara: Kajian Interseksionalitas Remaja Perempuan Afro-Amerika dalam Perspektif Arena Pierre Bourdieu
Dina Wikantari, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., D.E.A.
2025 | Tesis | S2 Sastra
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan ketertindasan tokoh utama dalam novel A Good Kind of Trouble dalam perspektif interseksionalitas dan strateginya dalam menyuarakan suaranya. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori interseksionalitas Kimberlé Crenshaw dan teori Arena Pierre Bourdieu. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh utama dalam A Good Kind of Trouble mengalami diskriminasi interseksional pada interaksinya di dalam arena sahabat, teman sekelas, dan guru-kepala sekolah. Interseksionalitas yang dihadapinya bersifat representasional sebagai dampak dari citranya sebagai perempuan Afro-Amerika yang dianggap rendah. Ia menunjukkan suaranya untuk melawan diskriminasi interseksional tersebut dengan menyusun beberapa strategi dengan mengandalkan modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik. Modal budaya diperoleh dari pelajaran di sekolah serta internalisasi dari rumah. Modal sosial didapatkan dari jaringan pertemanannya di sekolah. Sedangkan modal simbolik dihasilkan dari rekonversi akumulasi modal budaya dan modal sosial yang sudah dimiliki lebih awal.
This research aims to describe intersectional oppressions faced by the main character in A Good Kind of Trouble. Intersectionality theory by Kimberlé Crenshaw and field theory by Pierre Bourdieu are used to analyze the data. The results show that the intersectional oppression faced by the main character of A Good Kind of Trouble are from some fields: close friends, classmates, and teacher-headmaster. Those are classified as representational oppressions that occur as the result of the image of her being an Afro-American girl. She then shows her voices to fight for the intersectional oppressions by doing some strategies. Those strategies are made by using cultural capital, social capital, and symbolic capital possessed by her. Cultural capital is obtained from both school and home. Social capital is derived from her friendships at school. Meanwhile, symbolic capital is the result of reconversion from the accumulation of cultural capital and social capital.
Kata Kunci : interseksionalitas, Crenshaw, suara, strategi, Bourdieu