KONDISI YAMAN DAN HARAPAN RAKYATNYA PADA PUISI "KHALID BIN AL-WALID" DALAM ANTOLOGI AL-YAMANU KARYA AL-HARIS BIN AL-FADL ASY-SYAMIRI: ANALISIS SEMIOTIK
Zahratul Aini, Dr.Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum.
2025 | Skripsi | SASTRA ARAB
Puisi “Khalid bin al-Walid” merupakan salah satu puisi yang berada dalam antologi al-Yamanu karya al-Haris bin al-Fadl asy-Syamiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi Yaman dan harapan rakyatnya pada puisi “Khalid bin al-Walid”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari dua dari empat metode yang ada, yaitu ketidaklangsungan ekspresi dan pembacaan semiotik yang terdiri dari pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi “Khalid bin al-Walid” menggambarkan kondisi Yaman yang diakibatkan oleh konflik berkepanjangan. Kondisi tersebut digambarkan dalam dua aspek, yaitu perang saudara dan kepemimpinan yang lalim. Kondisi tersebut, menyebabkan penderitaan bagi rakyat Yaman, baik dalam kemanusiaan maupun ekonomi. Selain itu, puisi ini menyiratkan adanya harapan rakyat Yaman terhadap kepemimpinan seperti Khalid bin al-Walid yang berani dan adil, yang diharapkan dapat menjadi model untuk memperbaiki kondisi Yaman.
The poem "Khalid bin al-Walid" is one of the poems in the anthology al-Yamanu by al-Haris bin al-Fadl asy-Syamiri. This study aims to analyze the conditions in Yemen and the hopes of its people as reflected in the poem "Khalid bin al-Walid." The theory used in this study is the semiotic theory proposed by Michael Riffaterre. The methods applied in this research consist of two out of the four existing methods, namely non-violence of expression and semiotic reading, which includes heuristic and hermeneutic readings. The result show that the poem "Khalid bin al-Walid" describes the conditions of Yemen resulting from prolonged conflict. This condition is illustrated in two aspects: civil war and tyrannical leadership. These circumstances have caused suffering for the people of Yemen, both in humanitarian and economic terms. Furthermore, the poem implies a hope among the Yemeni people for a leadership like that of Khalid bin al-Walid, who is brave and just, and is expected to serve as a model for improving the situation in Yemen.
Kata Kunci : Puisi "Khalid bin al-Walid", kondisi Yaman, Harapan