Pengaruh sarana dan prasarana kota terhadap perubahan penggunaan lahan di kotamadya Pontianak tahun 1984 dan 1994
Irma Junidarti, Drs. Irfan Yahya, M.S.; Drs. Joko Christanto, M.Sc.
1997 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPenelitian ini Dilakukan di kotamadya Dati 11 Pontianak dengan judul "PENGARUH SARANA PRASARANA KOTA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KOTAMADYA PONTIANAK TAHUN 1984 dan 1994", penelitian ini merupakan studi analisa peta untuk menentukan perubahan penggunaan lahan di kotamadya Pontianak dengan mengkaji sarana prasarana kota yang ada, dengan melihat ketersediaan fasilitas pendidikan,peribadatan, rekriasi, dan ruang terbuka. Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukenali masalah perubahan pengunaan lahan kotamadya Pontianak tahun 1984 dan 1994 serta menghitung luas perubahan penggunaan lahan. Metode analisa yang di gunakan adalah analisa survei dengan cara tumpang susun peta (overlay). Metode ini untuk mengetahui seberapa besar perubahan penggunaan lahan dengan cara melihat ketersedian aksesibilitas yang ada, dengan 1984 lahan dan 1994, mengoverlay peta penggunaan menghasilkan peta perubahan dan di overlay lagi dengan peta jaringan jalan. Hasil penelitian bahwa selama kurun waktu 10 tahun, yaitu dari tahun 1984 dan 1994 telah terjadi perubahan fungsi dan perubahan bentuk penggunaan lahan. Pola perubahan adalah memanjang sepanjang sisi jalan beraspal. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi terbesar pada lahan perumahan yaitu sebesar 452,87 Ha atau 31,04%, dan lahan industri sebesar 98,37 Ha atau 6,75%, perubahan ini terjadi sepanjang aliran sungai Kapuas Besar. Perubahan penggunaan lahan ini karena dipengaruhi oleh tingakat aksesibilitas. prasarana Perubahan penggunaan lahan dengan sarana tidak terlalu besar tetapi mengakibatkan pengaruh yang besar dekatnya dengan pada sektor jasa, yang dihubungkan dengan pusat kota dan mendapatkan hasil Pontianak Barat mendapat skor 1, merupakan pusat kota yang banyak kegiatan jasanya, Pontianak Selatan dengan skor 2, mempuyai banyak kegiatan jasa dan berada di pinggir kota, kecamatan Pontianak Utara dengan skor 3, sedikit kegiatan jasa dan berada di pinggir kota dan kecamatan Pontianak Timur dengan skor 4, sedikit kegiatan jasa dan berada sangat jauh dari pusat kota. Penggunaan lahan pada daerah penelitian banyak mengalami penyimpangan dari produk rencana RDTRK yaitu pada lahan industri sebesar 50%, konservasi menjadi perumahan 100% dan lahan perumahan menjadi lahan perdagangan 67,53%, hal ini disebabkan kurangnya kontrol dari pemerintah terhadap setiap Pontianak dan pembangunan yang terjadi di kotamadya ketidakmengertian masyarakat atas peraturan tata ruang kota yang ada. Implikasi kebijakan pengembangan kotamadya Pontianak adalah kebijakan dasar pengembangan kota meliputi : kebijakan pengembangan fisik, fungsi, kependudukan, kegiatan kota serta kebijakan struktur tata ruang.
-
Kata Kunci : Perubahan Penggunaan lahan,Pontianak,Kalimantan Barat,Prasarana Kota,Ruang Terbuka