Laporkan Masalah

Tanggapan Fisiologis, Pertumbuhan, dan Hasil Tebu (Saccharum officinarum L.) Tanaman Pertama saat Fase Vegetatif terhadap Pupuk Majemuk Formula Tebu

Alissandra Fatika Dewayani, Eka Tarwaca Susila P., S.P., M.P., Ph.D.

2025 | Tesis | S2 Agronomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk NPK formula khusus tebu (Saccharum officinarum L.) pada aktivitas fisiologis, biokimia, pertumbuhan vegetatif, dan proyeksi hasil tebu saat fase vegetatif sehingga didapatkan formula tebu terbaik. Penelitian dilakukan di Dusun Planden, Desa Margokaton, Seyegan, Sleman, DIY pada Agustus 2023 hingga Maret 2024. Percobaan lapangan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan tiga perlakuan dan empat blok sebagai ulangan. Tiap perlakuan terdiri dari 20 juring sepanjang 10 m dengan jarak antar juring (PKP) 100 cm. Pupuk diberikan dua kali: pada 3-4 minggu setelah tanam (MST) dan 2,5–3 bulan setelah tanam (BST). Dua jenis pupuk majemuk yang diuji adalah NPKS (14-9-18-4) sebagai T2 dan NPK (23-7-14) sebagai T3. Satu pupuk perlakuan lainnya merupakan pupuk existing NPKSZn + ZA (15-15-15-9-0,2 + 600kg) sebagai T1 atau kontrol. Pengamatan dilakukan pada beberapa variabel iklim mikro, karakter fisika dan kimia tanah, kandungan hara jaringan daun, aktivitas biokimia dan fisiologis tanaman, pertumbuhan vegetatif, dan komponen hasil. Selanjutnya, data hasil pengamatan karakteristik fisiologi dan metabolik dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) untuk Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal pada ? 5%. Jika terdapat perbedaan nyata di antara perlakuan, selanjutnya dilakukan perbandingan rerata berdasarkan uji Tukey pada ? 5% untuk menentukan pupuk NPK formula tebu terbaik bagi varietas Bululawang. Tingkat kekuatan pengaruh dari masing-masing sifat kimia tanah, fisiologis, biokimia, morfologi, pertumbuhan tanaman, dan kompenen hasil pada kandungan brix dan proyeksi hasil tebu akan ditentukan dengan structural equation modelling (SEM). Analisis dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel, software R-Studio, dan Smart PLS. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa pupuk majemuk formula NPKS 14-9-18-4 dengan dosis 1000 kg/ha mampu meningkatkan serapan Zn, aktivitas nitrat reduktase (ANR), bobot kering akar (BKA), luas area akar (LA), jumlah daun (JD), jumlah batang tebu (JB), diameter batang (DB) dan jumlah ruas batang (JR) tanaman tebu jika dibandingkan dengan formula lainnya sehingga dalam jangka panjang menyebabkan cenderung lebih tingginya brix batang tebu dan proyeksi hasil tebu giling. Pupuk majemuk formula NPKS 14-9-18-4 dapat direkomendasikan sebagai pupuk majemuk formula tebu, dengan dosis acuan 1000 kg/ha tanpa perlu [enambahan hara Zn.

This study aimed to evaluate the effects of a specially formulated NPK fertilizer for sugarcane (Saccharum officinarum L.) on physiological, biochemical, vegetative growth, and yield projection parameters during the vegetative phase, in order to identify the most suitable formula. The experiment was conducted in Planden Hamlet, Margokaton Village, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, from August 2023 to March 2024. A field trial was arranged using a randomized complete block design (RCBD) with three treatments and four replications. Each treatment consisted of 20 sugarcane rows, each 10 meters in length with 100 cm row spacing. Fertilizer application was carried out twice: at 3–4 weeks after planting and at 2.5–3 months after planting. The tested fertilizers included NPKS (14-9-18-4) as T2, NPK (23-7-14) as T3, and the existing combination of NPKSZn + ZA (15-15-15-9-0.2 + 600 kg/ha) as T1 (control). Observations were made on microclimate variables, physical and chemical soil properties, foliar nutrient content, plant physiological and biochemical activity, vegetative growth, and yield components. Data on physiological and metabolic traits were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) based on the single-factor RCBD at a 5% significance level. If significant differences were found, means were compared using Tukey's HSD test at the same significance level. The strength of the influence of soil chemical properties, physiological, biochemical, morphological, and growth traits on stalk brix and yield projection was determined using Structural Equation Modeling (SEM). Data analysis was performed using Microsoft Excel, R-Studio, and Smart PLS software. The results indicated that the NPKS 14-9-18-4 compound fertilizer at a rate of 1000 kg/ha significantly increased zinc uptake, nitrate reductase activity (NRA), root dry weight (RDW), root area (RA), number of leaves (NL), number of stalks (NS), stalk diameter (SD), and number of internodes (NI) compared to other formulas. These improvements were associated with higher stalk brix levels and greater projected cane yield. Therefore, the NPKS 14-9-18-4 formula is recommended as an optimal fertilizer for sugarcane at a rate of 1000 kg/ha without requiring additional zinc supplementation.

Kata Kunci : tebu, fisiologis, biokimia, vegetatif, hasil

  1. S2-2025-499020-abstract.pdf  
  2. S2-2025-499020-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-499020-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-499020-title.pdf