Kajian Malaria pada Kambing dan Konfirmasi Molekuler Berdasarkan Amplifikasi Cytochrome c Oxidase subunit I (COI) di Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

Aan Awaludin, Prof. Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si.; Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo; Dr. drh. Dwi Priyowidodo, M.P

2025 | Disertasi | S3 Sain Veteriner

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah dari genus Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Meskipun malaria telah banyak diteliti pada manusia dan hewan lain, keberadaannya pada kambing di Indonesia hingga saat ini belum pernah dilaporkan secara spesifik. Beberapa laporan sebelumnya menyebutkan keberadaan parasit menyerupai Plasmodium pada kambing ditemukan di wilayah Sumba Barat, Fakfak, dan Kaligesing, namun belum didukung dengan identifikasi molekuler yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan malaria pada kambing, mengidentifikasi spesies Plasmodium yang menginfeksi kambing, serta mengidentifikasi vektor potensial malaria pada kambing di Kecamatan Girimulyo. Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2023 – Oktober 2024. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) identifikasi malaria pada kambing melalui pemeriksaan blood smear, nested PCR gen cytochrome c oxidase subunit I (COI), dan konfirmasi spesies Plasmodium dengan nested PCR gen cytochrome b oxidase (Cyt b); (2) identifikasi vektor potensial berdasarkan karakter morfologi dan konfirmasi molekuler dengan PCR gen cytochrome c oxidase subunit II (COII); serta (3) deteksi sporozoite pada vektor potensial melalui metode dissection dan nested PCR gen COI. Sampel penelitian yang digunakan terdiri atas 81 ekor kambing untuk deteksi Plasmodium, serta 42 ekor Anopheline untuk identifikasi vektor potensial penyebaran malaria pada kambing. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan infeksi malaria subklinis pada kambing di Kecamatan Girimulyo yang dikonfirmasi melalui nested PCR. Plasmodium sp. yang teridentifikasi memiliki kekerabatan dekat dan diduga merupakan bagian dari Plasmodium bubalis Type 1 yang telah mengalami divergensi genetik. Anopheles barbirostris diduga sebagai vektor potensial penyebaran malaria di wilayah tersebut, berdasarkan kedekatan kekerabatan genetik parasit tersebut dengan P. bubalis Type 1 yang sebelumnya diketahui ditularkan oleh An. barbirostris. Temuan ini mengindikasikan adanya potensi keberadaan Plasmodium spesifik pada kambing di Indonesia serta pentingnya pengawasan vektor secara berkelanjutan dalam sistem peternakan.

Malaria is a disease caused by blood parasites of the genus Plasmodium and transmitted through the bites of infected mosquitoes. Although malaria has been extensively studied in humans and various animal species, its occurrence in goats in Indonesia has not been specifically reported to date. Previous reports have documented the presence of parasites resembling Plasmodium in goats from West Sumba, Fakfak, and Kaligesing; however, these findings have not been confirmed by definitive molecular identification. This study aimed to detect the presence of malaria in goats, to identify the Plasmodium species infecting goats, and to determine the potential vectors of malaria in goats in Sub-district. The research was conducted from April 2023 - October 2024. This study consisted of three stages: (1) identification of malaria in goats through blood smear examination, nested PCR targeting the cytochrome c oxidase subunit I (COI) gene, and confirmation of Plasmodium species using nested PCR targeting the cytochrome b oxidase (Cyt b) gene; (2) identification of potential vectors based on morphological characteristics and molecular confirmation using PCR targeting the cytochrome c oxidase subunit II (COII) gene; and (3) detection of sporozoites in potential vectors through dissection and nested PCR targeting the COI gene. The research samples consisted of 81 goats for Plasmodium detection and 42 Anopheline mosquitoes for the identification of potential malaria vectors in goats. The study provided evidence of subclinical malaria infection in goats in Girimulyo Sub-district, confirmed by nested PCR. The identified Plasmodium sp. showed a close genetic relationship and is suspected to be a divergent form of Plasmodium bubalis Type 1. Anopheles barbirostris is considered a potential vector in the area, based on the genetic similarity of the parasite to P. bubalis Type 1, which has previously been reported to be transmitted by An. barbirostris. The findings of this study indicate the potential presence of a goat-specific Plasmodium species in Indonesia and highlight the importance of continuous vector surveillance within livestock production systems.

Kata Kunci : Anopheles, kambing, malaria, Plasmodium, ungulata