PENINGKATAN KUALITAS PRODUK FLUORESCENT CIRCLE LAMP – 32W PADA KASUS SEALING MACHINE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus di PT. General Electric Lighting Indonesia)
Retno Jati Rinawan, Dr. Ir. Jayan Sentanuhadi, S.T. M.Eng., IPU., ASEAN .Eng
2009 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIPerkembangan persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kenginan konsumen. Kualitas adalah sesuatu yang menjadi ekspektasi konsumen dibandingkan dengan performa produk yang dihasilkan, penyimpangan kualitas yang ditandai dengan adanya cacat produk mengakibatkan peningkatan biaya kualitas. Six Sigma merupakan salah satu dari metode manajemen yang dipakai untuk meningkatkan kualitas perusahaan secara keseluruhan. Peningkatan kualitas tersebut diperlukan pula bagi PT. General Electric Lighting Indonesia khususnya proses produksi di mesin Sealing di departemen lampu Fluorescent Circle Lamp 32 W line 6. Pada perbaikan proses ini dilakukan dengan menggunakan tahapan Six Sigma yang dikenal sebagai DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control), dimana di dalamnya terdapat metode dan alat (tools) yang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas di mesin tersebut di atas. Data penelitian diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, brainstorming, dan dari buku-buku pustaka. Berdasarkan penelitian ini, produk setengah jadi yang dihasilkan oleh proses mesin Sealing pada departemen Fluorescent Circle Lamp 32 W line 6 baru mencapai 4,28-? yang menandakan bahwa masih terdapat 2.712 cacat yang ditemukan dalam satu juta kemungkinan yang ada. Banyaknya jumlah cacat yang dihasilkan di proses mesin Sealing lebih disebabkan karena jenis cacat Mounting Drop E & D dan Exhaust Tube patah. Melalui penerapan metodologi Six Sigma ini diharapkan akan mampu meningkatkan nilai sigma proses mesin Sealing menjadi 4.48-? yaitu 1.441 kejadian cacat yang ditemukan dalam satu juta kemungkinan. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan melalui pengaplikasian usulan-usulan perbaikan, yaitu diantaranya memperbaiki sistem maintenance yang ada dengan sistem maintenance RCM (Reliability Centered Maintenance), peningkatan keterampilan operator produksi dan mekanik, pembuatan SOP pengesetan nyala api untuk setiap proses mesin produksi, dokumentasi yang berisi pengoperasian, perawatan, pembersihan rutin untuk filter udara, menempatkan sistem kompresor di dalam ruangan, dengan kondisi sebagai berikut: Kondisi ruangan kering, bersih, sejuk, bebas embun pada musim hujan, menyediakan ruangan yang cukup untuk penambahan peralatan yang baru, memastikan akses yang baik untuk perawatan dan perbaikan, instalasi sistem yang baik.
Kata Kunci : Six Sigma, Perbaikan kualitas.