Laporkan Masalah

Antara Kebebasan dan Jebakan: Analisis Fleksibilitas dan Prekarisasi Pekerja Agensi Kreatif di Yogyakarta, Jakarta dan Bandung

Syawadina Endi Millenia, Prof. Dr. Amalinda Savirani, S.IP., M.A.

2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Tulisan ini membahas fenomena fleksibilitas kerja dalam industri agensi kreatif di Indonesia, yang sering kali dipromosikan sebagai lingkungan kerja modern dan ideal bagi generasi muda. Namun, penelitian ini mengungkap bahwa fleksibilitas tersebut justru melanggengkan prekarisasi, yaitu kondisi kerja yang rentan akibat kontrak jangka pendek, upah tidak pasti, dan minimnya perlindungan sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menganalisis pengalaman pekerja agensi kreatif melalui wawancara mendalam dan survei terhadap 252 responden. Temuan menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja sering kali menjadi bentuk eksploitasi terselubung yang dinormalisasi oleh pekerja itu sendiri. Minimnya pengawasan negara dan ketiadaan legalitas pada banyak agensi kreatif memperburuk kondisi ini, menciptakan institutional void yang menyerahkan tanggung jawab perlindungan pekerja kepada pasar. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dari semua aktor dalam industri untuk menciptakan sistem kerja yang lebih adil dan layak, guna mendukung kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan industri kreatif di Indonesia.

This paper examines the phenomenon of work flexibility in Indonesia's creative agency industry, often promoted as a modern and ideal work environment for younger generations. However, this study reveals that such flexibility perpetuates precarization, characterized by unstable working conditions due to short-term contracts, uncertain wages, and minimal social protection. Using qualitative and quantitative approaches, this research analyzes the experiences of creative agency workers through in-depth interviews and surveys involving 252 respondents. Findings indicate that work flexibility often becomes a form of hidden exploitation normalized by the workers themselves. The lack of state oversight and the absence of legal status in many creative agencies exacerbate this condition, creating an institutional void that shifts the responsibility for worker protection to the market. This study highlights the importance of collective awareness among all industry actors to establish a fair and decent work system, supporting worker welfare and the sustainability of the creative industry in Indonesia.

Kata Kunci : Fleksibilitas kerja, agensi kreatif, prekarisasi, eksploitasi, institutional void

  1. S1-2025-446191-abstract.pdf  
  2. S1-2025-446191-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-446191-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-446191-title.pdf