Hubungan Pengetahuan dengan Efikasi Diri Pola Asuh pada Orang Tua dari Anak Disabilitas Intelektual
Amara Hayu Anjani, Dr. Wiwin Lismidiati, S.Kep., Ns., M.kep., Sp.Kep.Mat.; Sri Hartini, S.Kep, Ns., M.Kes., Ph.D.
2025 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang. Permasalahan paling besar yang dialami orang tua dalam mengasuh anak disabilitas intelektual adalah kurangnya kepercayaan diri. Kepercayaan diri untuk mengasuh anak disebut efikasi diri pola asuh. Efikasi diri pola asuh penting diterapkan untuk mengurangi depresi, stress, dan kecemasan serta memberikan dampak positif pada perkembangan anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi efikasi diri adalah pengetahuan orang tua terhadap kondisi gangguan anak yang akan membantu orang tua memahami kebutuhan dan perkembangan anak.
Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan efikasi diri pola asuh pada orang tua dari anak disabilitas intelektual.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional-analitik dengan jenis rancangan cross sectional pada 37 responden orang tua dengan anak disabilitas intelektual usia 6-12 tahun siswa SLBN 1 Bantul. Kuisioner 17 item pertanyaan tertutup digunakan untuk mengukur pemahaman orang tua mengenai pengertian, penyebab, pewarisan penyakit, dan karakteristik yang ada pada anak disabilitas intelektual. Sedangkan, Self-efficacy for Parenting Tasks Index (SEPTI) digunakan untuk mengukur keyakinan orang tua terhadap kompetensi memberikan pengasuhan. Uji korelasi Spearman Test digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah kedua variabel.
Hasil. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan efikasi diri pola asuh pada orang tua dari anak disabilitas intelektual dengan kekuatan hubungan cukup kuat dan arah positif. Lebih dari separuh responden memiliki skor pengetahuan di bawah mean dan efikasi diri pola asuh di bawah median.
Kesimpulan. Ada hubungan antara pengetahuan dan efikasi diri pola asuh pada orang tua dari anak disabilitas intelektual. Usia responden dengan efikasi diri pola asuh tinggi diperoleh responden berusia dewasa madya.
Background. The biggest problem faced by parents in raising children with intellectual disabilities is a lack of self-confidence. The confidence to nurture a child is referred to as parenting self-efficacy. Parenting self-efficacy is essential in reducing depression, stress, and anxiety while also having a positive impact on the child's development. One of the factors influencing parenting self-efficacy is parents' knowledge of their child's condition, which helps them understand the child's needs and development.
Objective. To determine the relationship between knowledge and parenting self-efficacy in parents of children with intellectual disabilities.
Method. This is a quantitative study with an observational-analytical method using a cross-sectional design on 37 respondents with intellectual disabilities children, aged 6-12 years in SLBN 1 Bantul. A questionnaire of 17 closed-ended questions was used to measure parents' understanding of the definition, causes, inheritance of the condition, and characteristics of children with intellectual disabilities. Meanwhile, Self-efficacy for Parenting Tasks Index (SEPTI) was used to measure parents' beliefs of their competence in providing effective parenting. Spearman Test was used to measure the strength and direction of the relationship between the two variables.
Result. There is a significant relationship between parenting knowledge and parenting self-efficacy among parents of children with intellectual disabilities, with a moderately strong and positive correlation. More than half of the respondents had knowledge scores below the mean and parenting self-efficacy below the median.
Conclusion. There is a relationship between parenting knowledge and parenting self-efficacy among parents of children with intellectual disabilities. High parenting self-efficacy was found among respondents in the middle adulthood age group.
Kata Kunci : Efikasi diri pola asuh, Disabilitas intelektual, Pengetahuan orang tua