Pengaruh Pengungkapan Laporan Keberlanjutan Berstandar GRI terhadap Reputasi Perusahaan dengan Kompleksitas Operasi sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2022)
Hans Mangatur Pakpahan, Choirunnisa Arifa, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA.
2025 | Skripsi | AKUNTANSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Laporan Keberlanjutan berstandar Global Reporting Initiative (GRI) terhadap reputasi perusahaan, serta apakah kompleksitas operasi memperkuat hubungan tersebut. Transparansi dalam pelaporan keberlanjutan semakin menjadi perhatian utama bagi pemangku kepentingan, terutama dalam industri pertambangan yang memiliki dampak lingkungan dan sosial yang signifikan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keberlanjutan dan laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Sampel terdiri dari 25 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, dengan total 75 observasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi data panel menggunakan perangkat lunak EViews v12 dan SPSS v26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keberlanjutan berstandar GRI berpengaruh positif dan signifikan terhadap reputasi perusahaan, mendukung Teori Agensi dan Teori Sinyal. Namun, kompleksitas operasi tidak memperkuat hubungan antara pengungkapan laporan keberlanjutan dan reputasi perusahaan sehingga dalam perusahaan dengan operasi yang lebih kompleks, efektivitas pelaporan keberlanjutan terhadap reputasi menjadi lebih sulit dioptimalkan.
Temuan ini mengimplikasikan bahwa perusahaan pertambangan perlu meningkatkan transparansi dan kualitas laporan keberlanjutan sebagai strategi untuk memperkuat reputasi, terutama dalam menghadapi tuntutan keberlanjutan dari pemangku kepentingan. Selain itu, pemangku kepentingan disarankan untuk lebih kritis dalam menilai laporan keberlanjutan perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi variabel moderasi lain yang dapat memengaruhi hubungan ini.
This study aims to examine the effect of GRI-standardized Sustainability Reporting disclosure on corporate reputation and whether operational complexity strengthens this relationship. Transparency in sustainability reporting has become a key concern for stakeholders, particularly in the mining industry, which has significant environmental and social impacts.
This research utilizes secondary data from sustainability reports and financial statements of mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2020-2022 period. The sample consists of 25 companies, selected using the purposive sampling method, with a total of 75 observations. Hypothesis testing is conducted using panel data regression analysis with EViews v12 and SPSS v26 software.
The findings reveal that GRI-standardized sustainability reporting positively and significantly influences corporate reputation, supporting Agency Theory and Signaling Theory. However, operational complexity does not strengthen the relationship between sustainability reporting disclosure and corporate reputation, indicating that in companies with more complex operations, the effectiveness of sustainability reporting in enhancing reputation becomes harder to optimize.
These findings suggest that mining companies should improve the transparency and quality of their sustainability reporting as a strategy to strengthen reputation, particularly in response to increasing sustainability demands from stakeholders. Furthermore, stakeholders are encouraged to critically assess corporate sustainability reports. Future research could explore other moderating variables that may influence this relationship.
Kata Kunci : Perusahaan Pertambangan, Laporan Keberlanjutan, Reputasi Perusahaan, Kompleksitas Operasi, Global Reporting Initiative