Laporkan Masalah

Membangun Komunitas Lansia Tangguh (Kajian atas Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Lansia BKL Delima 123 Yogyakarta)

Irawati Anindya Putri, Dr. Muhamad Supraja, M.Si.

2025 | Skripsi | Sosiologi

Peningkatan jumlah dan proporsi penduduk lansia di Indonesia menandakan bahwa negara ini telah memasuki periode ageing population. Kondisi ini dibarengi dengan hadirnya berbagai tantangan penuaan yang kompleks sehingga dibutuhkan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia. Sekolah Lansia BKL Delima 123 di Yogyakarta memberdayakan lansia melalui pendidikan holistik untuk mewujudkan lansia tangguh yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (SMART). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi sosial dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Lansia BKL Delima 123. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann sebagai pisau analisis.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran di Sekolah Lansia BKL Delima 123 tidak hanya memfasilitasi transfer pengetahuan, tetapi juga memberi dukungan sosial dan emosional kepada lansia. Lansia tidak hanya mendapatkan pengetahuan secara pasif, tetapi didorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran melalui refleksi pengalaman hidupnya. Kegiatan pembelajaran berkontribusi dalam mendekonstruksi pandangan negatif terhadap penuaan sekaligus membangun realitas sosial baru yang lebih positif. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kesadaran lansia akan kapasitas diri dalam menghadapi proses penuaan secara adaptif. Kesadaran tercermin dalam perubahan pola pikir dan perilaku lansia. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya empat hambatan, seperti perbedaan pemahaman bahasa, penurunan kualitas pendengaran, gangguan kognitif, serta rendahnya motivasi lansia yang berdampak pada kurang optimalnya kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pengajar menerapkan berbagai strategi adaptif guna menciptakan iklim pembelajaran yang lebih inklusif dan partisipatif. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkuat peran sekolah lansia sebagai sarana pemberdayaan lansia di Indonesia. 

The increasing number and proportion of the elderly population in Indonesia indicates that this country has entered the ageing population period. This demographic shift is accompanied by complex ageing related challenges, necessitating continuous efforts to enhance the well-being and quality of life of the elderly. BKL Delima 123 Elderly School in Yogyakarta empowers the elderly through holistic education to foster resilient elderly individuals who are healthy, independent, active, productive, and dignified (SMART). This study aims to explore the social construction embedded within the learning activities at BKL Delima 123 Elderly School. This research adopts a qualitative approach with a case study design. The study employs the social construction theory proposed by Peter Berger and Thomas Luckmann as its analytical framework.

The findings show that the learning activities at BKL Delima 123 Elderly School not only facilitate the transfer of knowledge, but also provide social and emotional support for the elderly. The elderly do not merely receive knowledge passively, but are encouraged to actively engage in learning through the reflection of their life experiences. These learning activities contribute to the deconstruction of negative perceptions about ageing and foster the construction of a more positive social reality. This is marked by the elderly’s increase awareness of their capacity to adaptively cope with ageing process, which is reflected in changes mindset and behavior. The study also identifies four key obstacles, such as language comprehension differences, hearing loss, cognitive impairment, and low motivation among the elderly, all of which hinder the effectiveness of learning process. To overcome these obstacles, instructors implement various adaptive strategies to create a more inclusive and participatory learning environment. These findings are expected to contribute to strengthening the role of elderly school as a means of empowering older adults in Indonesia.

Kata Kunci : Konstruksi Sosial, Kegiatan Pembelajaran, Sekolah Lansia, Lansia Tangguh

  1. S1-2025-477371-abstract.pdf  
  2. S1-2025-477371-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-477371-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-477371-title.pdf