SOSIAL-POLITIK KEBIJAKAN CCS/CCUS DI INDONESIA: ANALISIS SOCIOTECHNICAL IMAGINARIES DAN DINAMIKA KEKUASAAN
Shalma Anggia Dipayu, Indri Dwi Apriliyanti, S.IP., M.B.A., Ph.D.
2025 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)
Penelitian ini mengkaji dinamika sosial-politik kebijakan Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS) di Indonesia dengan fokus pada analisis Sociotechnical Imaginaries (STIs) dan dinamika kekuasaan antara aktor-aktor utama, yaitu pemerintah, Non-Governmental Organization (NGO), dan pusat studi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perbedaan pandangan dan framing risiko terkait CCS/CCUS serta bagaimana mobilisasi imaginaries dipengaruhi oleh kekuasaan antara pemangku kepentingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara semi-struktur yang mewakili ketiga pemangku kepentingan dan analisis konten berdasarkan dokumen kebijakan, siaran pers, liputan media, dan media sosial (Instagram dan X). Hasil penelitian menunjukkan adanya kontestasi imaginaries antara pemerintah yang melihat CCS/CCUS sebagai solusi strategis untuk transisi energi, NGO yang memandangnya sebagai ancaman terhadap keadilan sosial-ekologis, dan pusat studi yang menilai teknologi ini sebagai solusi kontekstual dengan pertimbangan ilmiah. Selain itu, penelitian ini menunjukkan adanya asimetri kekuasaan karena munculnya ketegangan antara eksklusivitas kebijakan yang didominasi pemerintah dan kebutuhan untuk inklusivitas, sehingga mengurangi peran aktif dari aktor non-pemerintah, yaitu NGO dan pusat studi. Artikel ini memperlihatkan pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dalam pengembangan kebijakan CCS/CCUS untuk memastikan keberlanjutan dan keadilan sosial-ekologis di Indonesia.
This research examines the socio-political dynamics of Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS) policies in Indonesia, focusing on the analysis of Sociotechnical Imaginaries (STIs) and the power dynamics among key actors, namely the government, Non-Governmental Organizations (NGOs), and research centers. This research aims to understand the differing views and risk framing related to CCS/CCUS as well as how the mobilization of imaginaries is influenced by power dynamics among stakeholders. The method used in this research is a qualitative approach with semi-structured interviews representing the three stakeholders and content analysis based on policy documents, press releases, media coverage, and social media (Instagram and X). The research results show a contestation of imaginaries between the government, which views CCS/CCUS as a strategic solution for the energy transition, NGOs that see it as a threat to socio-ecological justice, and study centers that assess this technology as a contextual solution with scientific considerations. Moreover, this research shows the existence of power asymmetry due to the tension between the exclusivity of government-dominated policies and the need for inclusivity, thereby reducing the active role of non-governmental actors, namely NGOs and research centers. This article highlights the importance of a more inclusive approach in the development of CCS/CCUS policies to ensure sustainability and socio-ecological justice in Indonesia.
Kata Kunci : CCS/CCUS, sociotechnical imaginaries, dinamika kekuasaan, kebijakan energi, keadilan sosial-ekologis