Pemantauan Gerakan Vertikal Flyover Aloha pada selama Uji Beban Menggunakan Robotic Total Station
MUHAMAD DANI, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, S.T., M.T.
2025 | Skripsi | TEKNIK GEODESIFlyover (FO) Aloha dibangun untuk mengatasi kemacetan di ruas jalan Sidoarjo–Surabaya dan terdiri dari dua segmen, yaitu Segmen Utara dan Segmen Selatan. Sebelum dioperasikan, diperlukan uji kelayakan untuk memastikan keamanan dan keandalannya, salah satunya melalui pemantauan pergerakan vertikal dan lendutan saat uji beban. Penelitian ini menggunakan Robotic Total Station (RTS) untuk mengukur pergerakan vertikal secara otomatis dan real-time. Pengamatan dilakukan dengan titik kontrol yang diperoleh melalui survei GNSS, terdiri dari dua titik berdiri alat RTS dan dua titik backsight untuk masing-masing segmen. Pembebanan dilakukan dengan berbagai skema, termasuk skema positif, negatif, dan asimetris, dengan jumlah truk bervariasi. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa lendutan maksimum pada Segmen Utara mencapai -13,66 mm pada bentang panjang, sementara Segmen Selatan mengalami lendutan maksimum -13,8 mm. Skema asimetris menunjukkan perpindahan yang lebih kecil dibandingkan skema lainnya. Analisis ketelitian menunjukkan bahwa sebagian besar titik mengalami perpindahan, meskipun beberapa titik pada Segmen Utara relatif stabil. Secara keseluruhan, hasil uji beban menunjukkan bahwa lendutan yang terjadi masih berada dalam batas izin sesuai standar RSNI T-03-2005 untuk struktur baja dan RSNI T-12-2004 untuk struktur beton. Dengan demikian, FO Aloha dinyatakan memenuhi kriteria kelayakan struktural berdasarkan hasil pemantauan ini.
The Aloha Flyover (FO) was constructed to alleviate congestion on the Sidoarjo–Surabaya road and consists of two segments: the Northern and Southern Segments. Before being operational, a feasibility test is required to ensure its safety and reliability, one of which involves monitoring vertical movements and deflections during load testing. This study utilizes a Robotic Total Station (RTS) to measure vertical movements automatically and in real-time. Observations were conducted using control points obtained through a GNSS survey, consisting of two RTS instrument standing points and two backsight points for each segment. The load testing was carried out using various schemes, including positive, negative, and asymmetric loading, with different numbers of trucks. The monitoring results indicate that the maximum deflection in the Northern Segment reached -13.66 mm on the long span, while the Southern Segment experienced a maximum deflection of -13.8 mm. The asymmetric loading scheme exhibited smaller displacements compared to other schemes. Accuracy analysis showed that most points experienced displacement, although some points in the Northern Segment remained relatively stable. Overall, the load test results indicate that the deflections observed remain within the permissible limits according to RSNI T-03-2005 standards for steel structures and RSNI T-12-2004 standards for concrete structures. Therefore, the Aloha Flyover is deemed to meet structural feasibility criteria based on this monitoring.
Kata Kunci : Flyover Aloha, uji beban, lendutan, pemantauan pergerakan vertikal, Robotic Total Station, GNSS, kelayakan struktural