Analisis Faktor yang Memengaruhi Niat Menggunakan Aplikasi Pinjaman Daring yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Menggunakan Technology Acceptance Model 3 (TAM3)
Adibah Mufidah Hariswan, Prof. Sony Warsono, MAFIS., Ak., CA., Ph.D.
2025 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh niat menggunakan aplikasi pinjaman daring yang terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK) menggunakan technology acceptance model 3 (TAM3). Penelitian ini juga menambahkan literasi keuangan digital sebagai variabel moderasi untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat memperkuat atau memperlemah niat menggunakan aplikasi pinjaman daring yang terdaftar di OJK.
Desain/metodologi/pendekatan: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.
Temuan penelitian: Penelitian ini mengungkapkan bahwa keamanan dan privasi data tidak berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan aplikasi P2P lending, dan literasi keuangan digital tidak memoderasi hubungan antara keamanan dan privasi data dengan niat untuk menggunakan. Namun, norma subjektif dan kualitas hasil secara signifikan memengaruhi persepsi kegunaan, yang kemudian memengaruhi niat untuk menggunakan aplikasi P2P lending. Selain itu, persepsi kontrol eksternal yang dirasakan, mobile self-efficacy, dan persepsi kesenangan yang dirasakan secara signifikan memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, yang juga memengaruhi niat untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini. Literasi keuangan digital memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antara persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan, meskipun tidak secara signifikan memoderasi hubungan antara privasi keamanan data dan niat menggunakan aplikasi pinjaman daring.
Kontribusi akademis: Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai teori TAM3 dalam konteks faktor-faktor yang memengaruhi niat menggunakan aplikasi pinjaman daring di Indonesia serta menjadi referensi penelitian selanjutnya.
Implikasi praktis/kebijakan: Penyedia layanan dapat memberikan wawasan untuk terus meningkatkan layanan baik dari segi keamanan dan privasi data, kemudahan penggunaannya, maupun kegunaanya. Pengguna dapat mengambil manfaat dari pemahaman yang lebih baik tentang aplikasi pinjaman daring melalui peningkatan literasi keuangan digital. Dengan literasi yang lebih baik, pengguna dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan aplikasi yang menawarkan manfaat maksimal dan kemudahan penggunaan. Bagi regulator, dengan memfokuskan kebijakan pada perlindungan pengguna dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan dan privasi data, pembuat kebijakan dapat memastikan bahwa aspek-aspek ini tetap menjadi standar yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan. Regulasi yang mendukung pengembangan aplikasi yang mudah digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat juga akan mempercepat adopsi teknologi keuangan.
Keterbatasan penelitian: Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu peneliti ini hanya menggunakan metode kuantitatif, ukuran sampel hanya 175 responden, serta terbatas dalam konteks TAM3.
Research objectives: This study aims to determine the effect of intention to use an online loan application registered with the financial services authority (FSA) using the technology acceptance model 3 (TAM3). This study also adds digital financial literacy as a moderating variable to determine whether this variable can strengthen or weaken the intention to use an online loan application registered with the FSA.
Design/methodology/approach: This study uses a quantitative approach with a survey method.
Research findings: This study reveals that data security and privacy do not significantly affect the intention to use P2P lending applications, and digital financial literacy does not moderate the relationship between data security and privacy with intention to use. However, subjective norms and outcome quality significantly influence perceived usefulness, which in turn influences intention to use P2P lending apps. In addition, perceived external control, mobile self-efficacy and perceived enjoyment significantly influenced perceived ease of use, which also influenced intention to use these apps. Digital financial literacy plays an important role in strengthening the relationship between perceived usefulness and ease of use, although it does not significantly moderate the relationship between data security privacy and intention to use online lending apps.
Academic contribution: This research is expected to increase understanding of TAM3 theory in the context of factors that influence intention to use online loan applications in Indonesia and become a reference for future research.
Practical/policy implications: Service providers can provide insights to continuously improve services in terms of data security and privacy, ease of use, and usability. Users can benefit from a better understanding of online lending applications through improved digital financial literacy. With better literacy, users can be wiser in choosing and using apps that offer maximum benefits and ease of use. For regulators, by focusing policies on user protection and raising awareness about the importance of data security and privacy, policymakers can ensure that these aspects remain a standard that service providers must meet. Regulations that support the development of apps that are easy to use and beneficial to the community will also accelerate the adoption of financial technology.
Research limitations: This study has several limitations, namely that this researcher only uses quantitative methods, a sample size of 175 respondents and limited in the context of TAM3.
Kata Kunci : OJK, P2P Lending, TAM3, Literasi Keuangan Digital, Indonesia