Laporkan Masalah

Perubahan Nilai Lukisan Wayang Kamasan Perspektif Max Scheler dan Relevansinya Bagi Pendidikan Moral dan Karakter

Kadek Ayu Ariningsih, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M.

2025 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian berjudul Perubahan Nilai Lukisan Wayang Kamasan Perspektif Max Scheler dan Relevansinya Bagi Pendidikan Moral dan Karakter ini bertujuan untuk memberikan analisis kritis terhadap dinamika perubahan nilai lukisan Wayang Kamasan dan keterhubungannya dalam pendidikan moral dan karakter. Lukisan Wayang Kamasan menghadapi persoalan filosofis menyangkut eksistensi keagenan nilai moral dan karakter di era global, tetapi tanpa terjebak dalam konservatisme dan resistensi terhadap perubahan. Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama: pertama, melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap sejarah perkembangan lukisan Wayang Kamasan; kedua, menganalisis bagian substansial dan aksidental nilai dalam perubahan lukisan Wayang Kamasan; ketiga, menganalisis potensi integrasinya dalam pendidikan moral dan karakter. 

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di bidang filsafat. Objek materialnya adalah lukisan Wayang Kamasan, sedangkan objek formalnya adalah filsafat nilai Max Scheler. Data primer penelitian berupa data lapangan, sedangkan data sekundernya berupa data kepustakaan. Tahapan penelitian mencakup pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Unsur-unsur metodis filosofis umum penelitian filsafat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika, kesinambungan historis, idealisasi, heuristika, dan deskripsi. 

Hasil penelitian terkait sejarah perkembangan lukisan Wayang Kamasan menemukan adanya suatu fase dinamis yang berjalan seiring dinamika sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Bali. Dalam dinamika tersebut, seni lukis Wayang Kamasan berperan penting dalam membentuk nilai dan identitas komunal sebagai masyarakat seni tradisi. Selanjutnya, analisis terhadap bagian substansial dan aksidental nilai dalam perubahan lukisan Wayang Kamasan menemukan bahwa pakem lukisan Wayang Kamasan merupakan bagian dari struktur formal yang mengandung materi nilai substansial, sedangkan adaptasi struktur formal untuk komoditi pasar membentuk spektrum nilai aksidental; ketiga, integrasi antara bagian nilai substansial yang fundamental dan aksidental yang adaptif menunjukkan bahwa lukisan Wayang Kamasan dapat berevolusi sebagai medium artistik yang bersifat konservatif (bagi pelestarian tradisi) sekaligus progresif (dalam dialog kebudayaan secara global). Aspek konservatif dan progresif lukisan Wayang Kamasan dapat menjadi instrumen inovatif dalam pendidikan moral dan karakter yang tidak hanya bersifat linear dalam mengkontruksi relasi manusia-manusia, namun juga manusia-spiritualitas dan sekaligus manusia-alam secara berkelanjutan. 

The research titled Changes in the Values of Wayang Kamasan Paintings from Max Scheler's Perspective and Its Relevance to Moral and Character Education aimed to provide a critical analysis of the dynamics of value changes in Wayang Kamasan paintings and their relevance to moral and character education. Wayang Kamasan paintings face philosophical issues concerning the existence of moral and character values in the global era while avoiding falling into conservatism or resisting change. This research has three main objectives: first, to conduct an in-depth investigation into the historical development of Wayang Kamasan paintings; second, to analyze the substantial and accidental components of values in the changes of Wayang Kamasan paintings; and third, to examine the potential for its integration in moral and character education. 

This study employed a qualitative approach within the field of philosophy. The material object of the research is Wayang Kamasan paintings, while the formal object is Max Scheler’s philosophy of value. The primary data of the research consists of field observations, while secondary data is derived from literature sources. The research process is structured into three main stages: data collection, data processing, and data analysis. The philosophical methodology applied in this study incorporates general elements of philosophical inquiry, including interpretation, induction and deduction, internal coherence, holism, historical continuity, idealization, heuristics, as well as descriptive analysis. 

The findings of this study on the historical development of Wayang Kamasan paintings revealed a dynamic phase that unfolds in parallel with the social, cultural, and economic transformations of Balinese society. Within this dynamic, Wayang Kamasan paintings played a significant role in developing communal values and identities as part of a traditional artistic heritage. Furthermore, an analysis of the substantial and accidental aspects of value in the evolution of Wayang Kamasan paintings indicates that the standardized form of Wayang Kamasan paintings constitutes a formal structure embedded with substantial values. Meanwhile, adaptations of this formal structure to market commodities have generated a spectrum of accidental values. Additionally, integrating fundamental substantial values with adaptive accidental values shows that Wayang Kamasan paintings possess the capacity to evolve as an artistic medium that is both conservative—preserving tradition—and progressive—engaging in global cultural discourse. This dual nature of conservatism and progressivism puts Wayang Kamasan paintings as an innovative instrument in moral and character education, fostering not only human-to-human relations, but also human-spirituality and human-nature connections sustainably. 

Kata Kunci : Perubahan nilai, Lukisan Wayang Kamasan, Filsafat Nilai, Pendidikan Moral dan Karakter

  1. S3-2025-485260-abstract.pdf  
  2. S3-2025-485260-bibliography.pdf  
  3. S3-2025-485260-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2025-485260-title.pdf