Strategi Pengembangan Bisnis Unit Information Technology Security: Studi Pada PT AT

Lisa Pricillia Wijaya, Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D.

2025 | Tesis | ND MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Transformasi digital telah menjadi perhatian dalam program kerja Pemerintah Indonesia untuk tahun 2019-2024 khususnya Kementerian Kominfo. Transformasi digital yang terjadi saat ini memiliki banyak potensi dan manfaat di berbagai sektor. Namun transformasi digital juga hadir dengan dampak negatif dan risiko yaitu maraknya terjadi serangan siber. Dampaknya pasar industri IT Security (sebagai penyedia solusi terhadap serangan siber) semakin besar. Peluang market yang semakin besar tersebut memungkinkan pelaku di industri tersebut dapat meningkatkan pendapatannya melalui persaingan di industri IT Security. PT AT sebagai perusahaan yang bersaing di industri IT Security, membutuhkan strategi pengembangan bisnis yang tepat untuk dapat bersaing dan meningkatkan pertumbuhan pendapatannya. Strategi pengembangan bisnis yang tepat berasal dari ketepatan saat proses pembuat strategi yaitu menilai keadaan faktor-faktor yang berpengaruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Qualitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Penelitian ini menggunakan sembilan metode untuk melakukan analisis formulasi strategi pengembangan bisnis PT AT. Analisis terbagi dalam 3 tahap. Tahap pertama terdiri dari analisis PESTEL, analisis Porter’s Five Forces, analisis Eksternal Factor Evaluation, analisis Porter’s Value Chain, dan analisis Internal Factor Evaluation. Tahap kedua terdiri dari analisis Struktur Pasar dan analisis Internal-Eksternal. Terakhir tahap ketiga menggunakan analisis SWOT dan analisis QSPM.

                Hasil dari penelitian ini strategi pengembangan bisnis yang tepat untuk PT AT, yaitu memanfaatkan tren belanja IT Security yang terus meningkat dengan bekerja sama dengan pemasok untuk dengan menciptakan berbagai solusi baru yang unik. Kerja sama dengan pemasok dibutuhkan agar PT AT memiliki produk IT Security yang diminati dan dibutuhkan pelanggan di pasar. Lebih lanjut, karakteristik produk IT Security memungkinkan PT AT untuk berekspolasi dan mengkombinasikan berbagai macam produk IT Security menjadi solusi yang unik. Solusi IT Security yang unik tercermin melalui desain, fungsi, serta fitur tambahan yang berbeda dibandingkan dengan produk IT Security yang dijual di pasar

Digital transformation has become a concern in the Indonesian Government's work program for 2019-2024, especially the Ministry of Communication and Information. Digital transformation has become a concern in the Indonesian Government's work program for 2019-2024, especially the Ministry of Communication and Information. The current digital transformation has many potentials and benefits in various sectors. However, digital transformation also comes with negative impacts and risks, such as the increase in cyber attacks. The industry market for IT Security (as a solution provider against cyber attacks) is getting bigger. The bigger market opportunity allows players in the industry to increase their income through competing in the IT Security industry. PT AT as a company that compete in the IT Security industry, requires the right business development strategy to be able to compete and increase its revenue growth. The best business development strategy comes from the accuracy during the strategy-making process, namely assessing the state of influential factors. This research uses the Qualitative Strategic Planning Matrix (QSPM) method approach.

This research uses nine methods to analyze PT AT's business development strategy formulation. The analysis is divided into 3 stages. The first stage consists of PESTEL analysis, Porter's Five Forces analysis, External Factor Evaluation analysis, Porter's Value Chain analysis, and Internal Factor Evaluation analysis. The second stage consists of Market Structure analysis and Internal-External analysis. Finally, the third stage uses SWOT analysis and QSPM analysis.

            The result of this research is the appropriate business development strategy for PT AT, which is to take advantage of the increasing trend of IT Security spending by working with suppliers to create a variety of unique new solutions. Cooperation with suppliers is necessary for PT AT to have IT Security products that customers demand and need in the market. Furthermore, the characteristics of IT Security products allow PT AT to extrapolate and combine various IT Security products into unique solutions. Unique IT Security solutions are reflected through different designs, functions, and additional features compared to IT Security products sold in the market

Kata Kunci : Transformasi digital, serangan siber, IT Security, PT AT, strategi pengembangan bisnis, Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), Qualitative Strategic Planning Matrix (QSPM)