Laporkan Masalah

Place-Making Pada Perancangan Ruang Terbuka Hijau Publik Sebagai Strategi Menghidupkan Kembali Ruang Yang Hilang Di Kawasan Kota Madiun

Dai Alimudin, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng.,

2025 | Tesis | MAGISTER RANCANG KOTA

Penelitian ini mengeksplorasi penerapan pendekatan Place-Making dalam perancangan ruang terbuka hijau publik sebagai strategi untuk menghidupkan kembali ruang yang hilang di Kota Madiun, salah satu kota berkembang yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Meskipun pemerintah daerah setempat sedang menggalakkan penataan kota, proses pembangunan cenderung berfokus pada fasilitas baru, sehingga mengabaikan beberapa area yang berpotensi untuk dikembangkan kembali. Fenomena ini menghasilkan ruang-ruang yang hilang (lost space) di tengah kota, yang bila dikelola dengan tepat dapat berfungsi sebagai ruang terbuka publik yang berkontribusi positif terhadap kawasan perkotaan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variasi dan karakteristik ruang yang hilang  dalam kategori ruang terbuka hijau publik serta merumuskan strategi Place-Making yang sesuai untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatannya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data primer diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari kajian literatur serta informasi dari pemerintah setempat. Analisis dilakukan dengan teknik pemetaan dan simulasi Space Syntax, diikuti dengan uji rekomendasi melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau di Kota Madiun umumnya kurang memenuhi kebutuhan pengguna karena keterbatasan fasilitas, aksesibilitas, dan daya tarik visual. Berdasarkan temuan ini, strategi Place-Making diformulasikan dengan menekankan aspek inklusivitas, keberlanjutan, dan fleksibilitas penggunaan ruang. Pendekatan ini mampu mengubah ruang yang hilang menjadi ruang yang hidup, menarik, dan fungsional, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas ruang terbuka publik dan kehidupan komunitas di Kota Madiun.

This study explores the application of a Place-Making approach in designing public green open spaces as a strategy to revitalize lost spaces in Madiun, a developing city with a rich history in Indonesia. Although the local government is actively promoting urban planning, the development process tends to focus on new facilities, overlooking areas with potential for redevelopment. This phenomenon creates lost spaces within the city, which, if properly managed, can function as public open spaces that contribute positively to the urban environment. The primary aim of this research is to identify the variations and characteristics of lost spaces within the category of public green open spaces and to formulate a suitable Place-Making strategy to improve their quality and utilization. Using a descriptive qualitative method, primary data was collected through field surveis and interviews, while secondary data was gathered from literature reviews and local government information. The analysis was conducted using mapping techniques and Space Syntax simulations, followed by a recommendation test through a questionnaire. The findings reveal that public green spaces in Madiun generally fail to meet user needs due to limited facilities, accessibility, and visual appeal. Based on these findings, a Place-Making strategy is formulated, emphasizing inclusivity, sustainability, and flexibility in space use. This approach transforms lost spaces into vibrant, attractive, and functional areas, thereby contributing to the quality of public spaces and community life in Madiun.

Kata Kunci : Place-Making, Ruang terbuka hijau publik, Ruang yang hilang, Inklusivitas.

  1. S2-2025-508776-abstract.pdf  
  2. S2-2025-508776-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-508776-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-508776-title.pdf