Manajemen Konflik Pesantren Dalam Kepemimpinan Tradisional Karismatik Kiai di Kampung Santri Mlangi Daerah Istimewa Yogyakarta
Amanda Elista, Dr. Yuyun Purbokusumo, M.Si., Ph.D.
2025 | Tesis | S2 Administrasi Publik
Konflik senantiasa hadir dalam kehidupan bermasyarakat maupun berorganisasi. Konflik pada umumnya terjadi karena ketidaksepakatan mengenai alokasi sumberdaya dan kekuasaan. Pihak yang berhak mengelola sumberdaya adalah pihak yang mempunyai kekuasaan dan wewenang. Dalam penelitian ini konflik terfokus pada konlik internal di Yayasan Pesantren Assalafiyyah Mlangi dan Yayasan Pesantren Nur Iman Mlangi. Dimana konflik internal terjadi pada masing-masing tubuh Yayasan Pesantren Assalafiyyah Mlangi dan Yayasan Pesantren Nur Iman Mlangi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi dan menganalisis konflik internal pesantren 2) manajemen konflik internal pesantren dalam kepemimpinan tradisional karismatik kiai di Kampung Santri, Mlangi Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori yang digunakan adalah teori manajemen konflik dengan metode penelitian kualitattif. Pendekatan studi yang digunakan adalah studi kasus dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik internal yang terjadi di Yayasan Pesantren Assalafiyyah Mlangi berupa 1) konflik konstruktif antar direktur pesantren,sengaja diciptakan oleh Dewan Pengasuh untuk menumbuhkan inovasi. Manajemen konflik yang digunakan melalui ijtihad dewan pengasuh 2) konflik laten antar putra kiai pemilik Yayasan Pesantren Assalafiyyah Mlangi terkait persaingan kekuasaan ditangani dengan metode silent contestation. Konflik internal Yayasan Pesantren Nur Iman Mlangi terkait perebutan kekuasaan di tubuh konsorsium pesantren ditangani dengan adu argumen dalam ijtihad dewan pengasuh. Simpulan dari penelitian ini adalah metode ijtihad dewan pengasuh dan silent contestation merupakan dua metode yang dianggap paling tepat dalam menangani konflik dan menjaga nama baik pesantren di Kampung Mlangi. Rekomendasi penelitian ini adalah melakukan pembentukan tim atau unit khusus manajemen konflik di pesantren, menyelenggarakan mekanisme voting dalam suksesi kepemimpinan pesantren serta bekerjasama dengan lembaga ahli manajemen konflik untuk mengelola konflik di pesantren.
Conflict is always
present in social and organizational life. Conflicts generally occur because of
disagreements over the allocation of resources and power. The party that has
the right to manage resources is the party that has power and authority. In
this study, the conflict focused on internal conflicts in Pesantren
Assalafiyyah Mlangi and Pesantren Nur Iman Mlangi. Where internal conflict
occurs in each body of Pesantren Assalafiyyah Mlangi and Pesantren Nur Iman
Mlangi. The objectives of this study are 1) identifying and analyzing internal
pesantren conflicts and 2) internal pesantren conflict management in
traditional charismatic kiai leadership in Santri Village, Mlangi, Yogyakarta
Special Region. The theory used is conflict management theory with qualitative
research methods. The study approach used is a case study with a source
triangulation method. The results of this study indicate that internal conflicts
that occur at Pesantren Assalafiyyah Mlangi are in the form of 1) constructive
conflicts between Pesantren directors, deliberately created by the Governing
Board to foster innovation. Conflict management is used through the ijtihad of
the governing board 2) Latent conflicts between the sons of Kiai owners of
Pesantren Assalafiyyah Mlangi related to power competition are handled by the
silent contestation method. The internal conflict of the Nur Iman Mlangi
Foundation Consortium related to the struggle for power in the pesantren
consortium body was handled by arguing in the ijtihad of the board of
caregivers. This study concludes that the ijtihad method of the board of
caregivers and silent contestation are two methods that are considered the most
appropriate in handling conflicts and maintaining the good name of pesantren in
Mlangi Village. The recommendation of this study is to establish a special team
or unit for conflict management in pesantren, organize a voting mechanism in
the succession of pesantren leadership, and collaborate with conflict
management expert institutions to manage conflicts in pesantren.
Kata Kunci : Konflik, Manajemen Konflik, Kepemimpinan Kiai