Analisis Risiko Vendor Lock-In Implementasi Microsoft 365 Studi Pada Bursa Efek Indonesia
Arif RIzal, Prof. Dr. Willy Abdillah, M.Sc.
2025 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Ketergantungan organisasi pada teknologi berbasis awan, seperti Microsoft 365, telah menjadi bagian penting dari transformasi digital. Namun, ketergantungan ini dapat menciptakan risiko vendor lock-in, di mana organisasi sulit untuk berpindah ke penyedia lain akibat keterikatan teknologi dan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko vendor lock-in pada implementasi Microsoft 365 di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta mengembangkan strategi mitigasi yang relevan.
Penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu naratif interpretatif kualitatif yang didukung oleh deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner, Focus Group Discussion (FGD), dan analisis dokumen internal seperti Information Risk Register (IRR). Analisis risiko dilakukan menggunakan risk assessment matrix, sementara FGD memberikan wawasan mendalam terkait risiko strategis, operasional, dan teknis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Microsoft 365 memberikan manfaat signifikan dalam hal efisiensi operasional dan kolaborasi, dengan tingkat adopsi fitur mencapai 68,15%. Namun, ketergantungan tinggi terhadap platform ini menciptakan risiko seperti biaya lisensi yang signifikan (peringkat ke-5 dari anggaran TI tahunan), risiko downtime layanan, dan hambatan migrasi teknologi. Selain itu, keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi tantangan yang memerlukan perhatian khusus.
Untuk mengurangi risiko vendor lock-in, penelitian ini mengusulkan tiga strategi mitigasi: (1) diversifikasi vendor untuk mengurangi ketergantungan pada satu penyedia, (2) pelatihan internal untuk meningkatkan fleksibilitas dan kompetensi tim dalam menggunakan teknologi alternatif, serta (3) penyusunan rencana kontingensi untuk memastikan kelangsungan operasional selama downtime.
Strategi mitigasi yang dirancang dalam penelitian ini dapat membantu BEI mengelola risiko teknologi dengan lebih baik, meningkatkan fleksibilitas operasional, dan mendukung transformasi digital yang berkelanjutan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi praktis dan akademis bagi organisasi lain yang menghadapi tantangan serupa.
Organizational reliance on cloud-based technologies, such as Microsoft 365, has become an integral part of digital transformation. However, this reliance poses the risk of vendor lock-in, where organizations face challenges in transitioning to alternative providers due to technological entanglement and high costs. This study aims to evaluate the risks of vendor lock-in in the implementation of Microsoft 365 at the Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia, BEI) and to develop relevant mitigation strategies.
This research employs a qualitative method, specifically qualitative interpretative narrative, supported by quantitative descriptive analysis. Data was gathered through questionnaires, Focus Group Discussions (FGD), and analysis of internal documents such as the Information Risk Register (IRR). Risk analysis was conducted using a risk assessment matrix, while FGD provided in-depth insights into strategic, operational, and technical risks.
The findings indicate that Microsoft 365 offers significant benefits in terms of operational efficiency and collaboration, with an adoption rate of 68.15% for its features. However, high dependency on the platform introduces risks such as substantial licensing costs (ranked 5th in the annual IT budget), service downtime, and technology migration barriers. Furthermore, data security and regulatory compliance present challenges that demand special attention.
To mitigate vendor lock-in risks, this study proposes three strategies: (1) vendor diversification to reduce reliance on a single provider, (2) internal training to enhance team flexibility in adopting alternative technologies, and (3) contingency planning to ensure operational continuity during downtimes.
The mitigation strategies proposed in this study can help BEI better manage technological risks, improve operational flexibility, and support sustainable digital transformation. Additionally, this research provides practical and academic contributions for other organizations facing similar challenges.
Kata Kunci : Vendor lock-in, risiko teknologi, transformasi digital, strategi mitigasi