Analisa Kompetensi Pekerja Lapangan Dalam Mengatasi Kondisi Pembatasan Produksi Gas di Wilayah Kontrak Kerja Saka Energi Muriah Limited
Titoe Nugraha Adriatna, Indrayanti, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog
2024 | Tesis | S2 Manajemen
Penelitian ini berfokus pada upaya PT Saka Energi Muriah Limited (SEML) untuk mengatasi tantangan operasional yang timbul dari penurunan produksi gas dan kenaikan biaya operasional. SEML, yang merupakan bagian dari Saka Energi Indonesia, menghadapi situasi di mana produksi gas harian terus menurun sejak 2021, sementara biaya operasi meningkat akibat kenaikan harga bahan baku dan jasa. Perusahaan berupaya untuk mempertahankan efisiensi operasional melalui optimalisasi biaya, peningkatan kompetensi pekerja internal, dan pengurangan ketergantungan pada perusahaan pihak ketiga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan kompetensi pekerja lapangan SEML dalam mendukung efisiensi operasional perusahaan dan merumuskan strategi pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan pekerja dalam melaksanakan tugas yang biasa dilakukan oleh kontraktor services. Dengan pendekatan metode campuran (mixed methods), penelitian ini menggabungkan data kuantitatif yang dikumpulkan melalui kuesioner dan data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pekerja lapangan dan manajemen perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja memiliki kompetensi teknis yang tinggi, namun terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan tertentu agar dapat menggantikan peran kontraktor services secara lebih efektif. Pelatihan teknis, manajemen waktu, dan komunikasi menjadi prioritas utama yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi pekerja. Mayoritas pekerja juga menunjukkan kesiapan dan motivasi untuk mengadopsi tanggung jawab baru, meskipun masih diperlukan dukungan pelatihan yang berkelanjutan.
Dengan meningkatkan kompetensi pekerja lapangan, SEML dapat mengurangi ketergantungan pada kontraktor services, meningkatkan efisiensi biaya, serta mempertahankan keselamatan dan produktivitas operasional. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis yang relevan bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan operasional di tengah pembatasan produksi gas dan tekanan ekonomi yang meningkat.
This study focuses on the efforts of PT Saka Energi Muriah Limited (SEML) to address operational challenges arising from declining gas production and increasing operational costs. SEML, a subsidiary of Saka Energi Indonesia, faces a situation where daily gas production has been steadily decreasing since 2021, while operational costs have risen due to higher prices of materials and services. The company seeks to maintain operational efficiency through cost optimization, improving the competencies of internal workers, and reducing reliance on third parties.
This study aims to analyse the competency gaps among SEML field workers in supporting the company’s operational efficiency and to formulate training strategies that enhance workers’ ability to perform tasks typically handled by contractor services. Using a mixed-methods approach, the study combines quantitative data collected through questionnaires and qualitative data obtained from in-depth interviews with field leader and company management.
The findings indicate that most workers possess high technical competencies, but there is a need to enhance specific skills to effectively replace the roles of contractors. Training in technical skills, time management, and communication are identified as key priorities to improve worker performance and efficiency. Additionally, most workers demonstrate readiness and motivation to adopt new responsibilities, although sustained training support is still required.
By enhancing the competencies of its field workers, SEML can reduce dependency on external servicas, improve cost efficiency, and maintain operational safety and productivity. This study offers relevant strategic recommendations for the company to address operational challenges amidst gas production restrictions and increasing economic pressures.
Kata Kunci : kompetensi pekerja, efisiensi operasional, pengembangan SDM, industri migas, pengurangan biaya