Perbandingan Hasil Pengukuran Kranium dengan Metode Kaliper dan Metode Fotogrametri Jarak Dekat
Jimmy Octavianus Setiawan, dr. Dewanto Yusuf Priyambodo, Sp. FM, M. Sc.; dr. I.B.G. Surya Putra Pidada, Sp. FM (K), M.H.; Rusyad Adi Suriyanto, S. Sos, M. Hum.
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Ilmu forensik menggunakan berbagai ilmu untuk menjelaskan penyebab, cara, dan keadaan kematian. Pengukuran kranium penting dalam identifikasi jenazah dan analisis sisa manusia, memerlukan akurasi tinggi. Teknologi fotogrametri jarak dekat menawarkan efisiensi dan mengurangi kontak langsung dengan preparat, dengan tetap mempertimbangkan akurasi.
Tujuan: Mengukur dan menganalisis akurasi fotogrametri jarak dekat dalam pengukuran kranium untuk mendukung penyidikan, identifikasi, dan pembuatan prostesis.
Metode: Penelitian analitik observasi cross-sectional melibatkan 29 sampel kranium. Foto diambil dan diolah menggunakan fotogrametri jarak dekat dengan perangkat lunak Agisoft Metashape lalu diukur menggunakan kaliper (konvensional). Pengukuran dilakukan tiga kali oleh observer berbeda, lalu dibandingkan untuk menilai akurasi fotogrametri jarak dekat terhadap kaliper.
Hasil: Pada analisis ICC (koefisien korelasi intraclass) intraobserver dan interobserver didapatkan hasil nilai ICC > 0,9 (konsisten tinggi) serta uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal. Hasil one-way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara fotogrametri dan kaliper geser (p > 0,05), tetapi terdapat perbedaan signifikan dibandingkan kaliper lengkung (p < 0>
Kesimpulan: Fotogrametri jarak dekat akurat dan konsisten dengan kaliper geser, namun berbeda signifikan dibandingkan kaliper lengkung. Fotogrametri jarak dekat dapat menjadi alternatif yang akurat untuk pengukuran kranium, dengan pertimbangan perbedaan yang ditemukan pada metode kaliper lengkung.
Background: Forensic science utilizes various disciplines to determine the cause, manner, and circumstances of death. Cranial measurement is crucial in cadaver identification and human remains analysis, requiring high accuracy. Close-range photogrammetry technology offers efficiency and reduces direct contact with specimens while maintaining accuracy considerations.
Objective: To measure and analyze the accuracy of close-range photogrammetry in cranial measurements to support investigations, identification, and prosthesis production.
Methods: An observational analytical cross-sectional study involving 29 cranial samples. Photos were taken and processed using close-range photogrammetry with Agisoft Metashape software, followed by measurements using calipers (conventional). Different observers performed measurements three times and compared to assess the accuracy of close-range photogrammetry against calipers.
Results: Intraobserver and interobserver ICC (intraclass correlation coefficient) analysis showed ICC values > 0.9 (high consistency), and normality tests indicated normally distributed data. One-way ANOVA results showed no significant differences between photogrammetry and sliding calipers (p > 0.05), but significant differences compared to spreading calipers (p < 0>
Conclusion: Close-range photogrammetry is accurate and consistent with sliding calipers but significantly different from spreading calipers. Close-range photogrammetry can serve as an accurate alternative for cranial measurements, with considerations for differences observed in the spreading caliper method.
Kata Kunci : akurasi, fotogrametri jarak dekat, kranium, kaliper