Laporkan Masalah

Kontruksi dan Kontestasi Ruang Dalam Novel Brooklyn Heights Karya Miral at-Tahawi (Kajian Pascakolonial Sara Upstone)

Oktavia Atika Faiz, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.

2025 | Tesis | S2 Sastra

Sastra mahjar merupakan salah satu bentuk sastra yang merefleksikan fenomena migrasi dalam diaspora Arab. Novel Brooklyn Heights karya Mir?l a?-?ah?w? mengisahkan kepergian Hindun, seorang perempuan Mesir yang bermigrasi ke Brooklyn, Amerika Serikat, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Perceraiannya dengan sang suami menjadi titik puncak dari berbagai peristiwa traumatis yang ia alami selama di Mesir. Perjalanan ini tidak hanya mencakup perpindahan geografis, tetapi juga transformasi ruang sosial, budaya, dan identitas. Dalam konteks ini, Hindun memandang ruang asal dan ruang barunya melalui perspektif yang dipengaruhi oleh wacana pascakolonial, di mana negosiasi identitas menjadi isu utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konstruksi ruang asal (Mesir) dan ruang tujuan migrasi (Brooklyn) sebagai ruang alternatif yang ditawarkan dalam novel. Permasalahan akan coba dijelaskan menggunakan teori politik ruang yang dikembangkan oleh Sara Upstone. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, dengan mengikuti prosedur membangun masalah, menentukan data, dan menganalisis data dalam perspektif teori tersebut.  

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Mesir, sebagai ruang asal Hindun, sarat dengan wacana kolonial, yaitu mengontrol dalam bangunan dan tatanan, mengontrol melalui agen, penghinanan kelompok Badui dan penghormatan guru yang haji, dan kondisi sosial dan ekonomi yang homogen mendorong masyarakatnya melakukan migrasi. Berbeda dengan masyarakat desa, Hindun berusaha membebaskan diri dari keluarga konservatif dan perjodohan, namun pernikahannya menjadi distopia akibat perselingkuhan suaminya. Sementara rumah tangganya yang sudah hancur, orang tua yang sudah meninggal, hingga penyakit yang dia derita mengantarkan pada keputusannya untuk bercerai. Berkat visa dari suami yang dia tinggalkan, sebuah perjalanan ke Brooklyn menjadi peluang baru baginya untuk menegoisasikan kembali identitasnya. Hindun mengalami tarik-menarik antara budaya asalnya dari Timur Tengah dan budaya baru di Amerika Serikat. Meski Brooklyn menawarkan multikulturalisme dan kebebasan, realitas fiksi menunjukkan bahwa kehidupan masih dikontrol oleh politik spasial kolonial, menciptakan ketegangan dan negosiasi terus-menerus antar kelompok etnis. Kota ini menjadi ruang yang penuh chaos namun juga alternatif bagi diaspora untuk menemukan tempat dan menyuarakan suara mereka secara bebas, meski sering kali harus menghadapi pemindahan (displacement) sebagai konsekuensi dari negosiasi ruang tersebut.

Mahjar literature is one form of literature that reflects the phenomenon of migration in the Arab diaspora. Miral's Brooklyn Heights tells the story of Hindun, an Egyptian woman who migrates to Brooklyn, United States, in search of a better life. Her divorce from her husband is the culmination of the traumatic events she experienced in Egypt. This journey involves not only geographical displacement, but also the transformation of social space, culture and identity. In this context, Hindun views her home and new spaces through a perspective influenced by postcolonial discourse, where identity negotiation is a key issue. This research aims to reveal the construction of the space of origin (Egypt) and the space of migration destination (Brooklyn) as alternative spaces offered in the novel. The problem will be explained using the political theory of space developed by Sara Upstone. The research method is descriptive analysis, following the procedure of constructing the problem, determining the data, and analyzing the data in the perspective of the theory.  

The results of this study show that Egypt, as Hindun's home space, is full of colonial discourses, namely control in buildings and order, control through agents, humiliation of Bedouin groups and respect for pilgrim teachers, and poor social and economic conditions that encourage people to migrate. Unlike the villagers, Hindun tries to break free from her conservative family and arranged marriage, but her marriage becomes dystopian due to her husband's infidelity. Meanwhile, her broken home, dead parents, and illness led to her decision to divorce. Thanks to a visa from the husband she left behind, a trip to Brooklyn becomes a new opportunity for her to renegotiate her identity. Hindun experiences a tug-of-war between her culture of origin from the Middle East and her new culture in the United States. While Brooklyn offers multiculturalism and freedom, the fictional reality shows that life is still controlled by colonial spatial politics, creating constant tension and negotiation between ethnic groups. The city becomes a space of chaos but also an alternative for diasporas to find their place and voice freely, although they often have to face displacement as a consequence of the negotiation of space.

Kata Kunci : Sastra Mahjar, Diaspora, Identitas Pascakolonial, Sara Upstone

  1. S2-2025-508490-abstract.pdf  
  2. S2-2025-508490-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-508490-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-508490-title.pdf