Representasi Imigran Rohingya Dalam Media Mainstream di Indonesia Dalam Perspektif Teori Kepanikan Moral Stanley Cohen
Calvin Markus Tosa Gultom, Dr. Hastanti Widy Nugroho, S.S., M.Hum.; Dr. Supartiningsih
2025 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana media di Indonesia menggambarkan isu imigran Rohingya dan bagaimana representasi tersebut berkontribusi dalam terbentuknya kepanikan moral di masyarakat. Dalam kerangka teori kepanikan moral Stanley Cohen, penelitian ini mengidentifikasi bahwa media sering kali menggambarkan imigran Rohingya sebagai folk devils.
Penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui metode model hermeneutika filosofis, meliputi deskripsi, interpretasi, heuristika, dan refleksi.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah pertama, media mainstream Indonesia menciptakan pemberitaan yang tidak seimbang mengenai isu pengungsi Rohingya dan menggambarkan imigran Rohingya sebagai folk devils. Kedua, media berhasil menciptakan kepanikan moral terhadap kelompok imigran Rohingya melalui penggambaran dan narasi yang diciptakan atau disebarluaskan oleh media.
This research aims to analyze how Indonesian media portrays the issue of Rohingya immigrants and how such representations contribute to the formation of moral panic in society. Within the framework of Stanley Cohen's moral panic theory, this study identifies that the media often depicts Rohingya immigrants as folk devils.
The research employs a library study using a qualitative approach, conducted through the method of philosophical hermeneutics, which includes description, interpretation, heuristics, and reflection.
The findings of this study are as follows: first, Indonesian mainstream media creates unbalanced reporting on the issue of Rohingya refugees, portraying them as folk devils. Second, the media successfully generates moral panic about the Rohingya immigrant group through depictions and narratives created or disseminated by the media.
Kata Kunci : media, Rohingya, kepanikan moral, folk devils