Laporkan Masalah

GLOBALISASI BUDAYA POP JEPANG DAN GAGASAN KOSMOPOLITANISME DALAM KOMIK DAN ANIMASI ONE PIECE

JATI ACHMAD KHALIFA, Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A.

2025 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Globalisasi budaya pop Jepang, terutama manga dan anime, telah didorong oleh kombinasi strategi ekspor budaya, kemajuan teknologi, dan komersialisasi media, yang mengarah pada kesuksesannya di seluruh dunia. Pemerintah dan industri Jepang telah lama mengakui nilai budaya pop sebagai  kekuatan lunak, dan telah aktif mempromosikan anime dan manga sebagai ekspor budaya untuk meningkatkan citra dan pengaruh internasional Jepang. Dengan diluncurkannya inisiatif Cool Japan pada tahun 2010 dan munculnya platform digital anime yang memungkinkan penonton di seluruh dunia untuk menikmati serial seperti One Piece. Popularitas budaya pop Jepang juga diperkuat oleh basis penggemar global (non-pemerintah) dan kolaborasi dengan perusahaan multinasional, menjadikan One Piece  salah satu produksi budaya pop internasional Jepang yang paling sukses. Dimensi internasional One Piece dicirikan oleh nilai-nilai persatuan global, keberagaman, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip-prinsip hubungan internasional. Serial ini menggambarkan dunia yang penuh dengan berbagai pulau, budaya, dan ras yang dijelajahi dan berinteraksi dengan Bajak Laut Topi Jerami di bawah komando Luffy, membentuk aliansi lintas batas negara dan budaya, menyoroti pentingnya kerja sama dan saling menghormati dalam mengatasi tantangan global. Perlawanan bajak laut terhadap rezim otoriter, terutama pemerintahan dunia yang korup, merupakan perjuangan untuk keadilan dan kebebasan, yang mencerminkan perlawanan kosmopolitanisme terhadap imperialisme dan dukungan terhadap hak asasi manusia. Perspektif internasional ini menjadikan One Piece lebih dari sekadar fenomena budaya, tetapi juga berfungsi sebagai refleksi masalah global yang lebih luas dalam hubungan internasional.

Skripsi ini menjelaskan Bagaimana Globalisasi Budaya Pop Jepang memfasilitasi penyebaran animasi “One Piece” dan bagaimana gagasan Kosmopolitanisme  dalam Hubungan Internasional direpresentasikan dalam konten Manga dan Anime “One Piece”. Sebagai pembuka, Skripsi ini akan menjelaskan tentang Environment di dalam pembuatan Manga dan Anime dengan berbagai aktornya, lalu mulai untuk didiseminasikan melalui hubungan Transnasional. Lalu membahas konten dari One Piece yang merepresentasikan gagasan Kosmopolitanisme menggunakan metode Content Analysis

Globalisasi budaya pop Jepang, terutama manga dan anime, telah didorong oleh kombinasi strategi ekspor budaya, kemajuan teknologi, dan komersialisasi media, yang mengarah pada kesuksesannya di seluruh dunia. Pemerintah dan industri Jepang telah lama mengakui nilai budaya pop sebagai  kekuatan lunak, dan telah aktif mempromosikan anime dan manga sebagai ekspor budaya untuk meningkatkan citra dan pengaruh internasional Jepang. Dengan diluncurkannya inisiatif Cool Japan pada tahun 2010 dan munculnya platform digital anime yang memungkinkan penonton di seluruh dunia untuk menikmati serial seperti One Piece. Popularitas budaya pop Jepang juga diperkuat oleh basis penggemar global (non-pemerintah) dan kolaborasi dengan perusahaan multinasional, menjadikan One Piece  salah satu produksi budaya pop internasional Jepang yang paling sukses. Dimensi internasional One Piece dicirikan oleh nilai-nilai persatuan global, keberagaman, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip-prinsip hubungan internasional. Serial ini menggambarkan dunia yang penuh dengan berbagai pulau, budaya, dan ras yang dijelajahi dan berinteraksi dengan Bajak Laut Topi Jerami di bawah komando Luffy, membentuk aliansi lintas batas negara dan budaya, menyoroti pentingnya kerja sama dan saling menghormati dalam mengatasi tantangan global. Perlawanan bajak laut terhadap rezim otoriter, terutama pemerintahan dunia yang korup, merupakan perjuangan untuk keadilan dan kebebasan, yang mencerminkan perlawanan kosmopolitanisme terhadap imperialisme dan dukungan terhadap hak asasi manusia. Perspektif internasional ini menjadikan One Piece lebih dari sekadar fenomena budaya, tetapi juga berfungsi sebagai refleksi masalah global yang lebih luas dalam hubungan internasional.

Skripsi ini menjelaskan Bagaimana Globalisasi Budaya Pop Jepang memfasilitasi penyebaran animasi “One Piece” dan bagaimana gagasan Kosmopolitanisme  dalam Hubungan Internasional direpresentasikan dalam konten Manga dan Anime “One Piece”. Sebagai pembuka, Skripsi ini akan menjelaskan tentang Environment di dalam pembuatan Manga dan Anime dengan berbagai aktornya, lalu mulai untuk didiseminasikan melalui hubungan Transnasional. Lalu membahas konten dari One Piece yang merepresentasikan gagasan Kosmopolitanisme menggunakan metode Content Analysis

Kata Kunci : Jepang, Budaya Populer, Kosmopolitanisme, One Piece

  1. S1-2025-456628-abstract.pdf  
  2. S1-2025-456628-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-456628-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-456628-title.pdf