Motivasi Generasi Z Dalam Berwisata di Urban Heritage
Fathiyyah Nur Andina, Dr. Ir. Djoko Wijono, M. Arch. ; Dr. rer. pol. Dyah Widiyastuti, S.T.
2025 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata
Sensus
penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa Generasi Z (Gen Z) mendominasi penduduk
Indonesia hingga sebesar 27,94%. Gen Z yang lahir diantara tahun 1997-2012,
dianggap sebagai generasi potensial dalam sektor pariwisata. Indonesia memiliki
potensi objek-objek warisan perkotaan (urban heritage) yang ada
kencederungan menarik minat Gen Z untuk berkunjung. Fenomena ini terlihat pada
aktivitas di media sosial khususnya Instagram yang menjadi platform favorit Gen
Z (Global Web Index, 2021). Sehingga perlu kajian yang membahas mengenai
motivasi Gen Z berwisata di urban heritage.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif
naturalistik untuk memahami motivasi Gen Z berwisata di urban heritage, dengan
data primer dikumpulkan menggunakan
metode wawancara semi-terstruktur yang dirancang berdasarkan kerangka teori
motivasi wisata McIntosh. Periode pengumpulan data Maret –
September 2023 dengan kriteria informan Gen Z yang telah memiliki pengalaman
wisata berkunjung ke objek-objek warisan perkotaan di keempat kota (Jakarta,
Bandung, Jogja, Surakarta). Data wawancara ditranskripsi dan ditelaah
menggunakan analisis konten tematik.
Penelitian ini menemukan bahwa adanya pandangan urban
heritage sebagai ‘ruang dan/atau barang lama’ yang menarik bagi Gen Z. Daya
tariknya karena kontras dengan rutinitas modern mereka dan memberikan kebebasan
untuk eksplorasi ‘ruang’. Keinginan mendapatkan kebebasan untuk mengatur ritme
perjalanan mereka secara personal, menciptakan pengalaman bermakna bagi Gen Z
yang ingin mereka bagikan di sosial media. Gen Z termotivasi mengemas
pengalaman wisata di urban heritage menjadi konten estetika yang
diunggah pada sosial media, dan secara simultan dapat menarik bagi teman
sejawat yang saling mengikuti (followers). Keinginan itu merujuk pada
motivasi Gen Z yang tidak hanya berwisata untuk mendapat kesenangan dan
pengalaman, melainkan juga keinginan untuk meningkatkan diri dengan cara memaknai peninggalan
objek/kawasan bersejarah, sehingga pengalaman yang diharapkan turut menjaga
eksistensi dan pelestarian objek dan/atau kawasan urban heritage.
The
2020 population census shows that Gen Z makes up 27.94% of Indonesia’s
population. Born between 1997-2012, Gen Z is deemed a promising cohort in the
tourism sector. Indonesia has many urban heritage sites that tend to attract
the interest of Gen Z. This can be seen through their activity on social media,
especially Instagram, which is their preferred platform (Global Web Index,
2021). Therefore, it is important to study the motivations behind Gen Z’s
interest in visiting urban heritage sites.
This
study uses a qualitative approach to understand why Gen Z is motivated to visit
urban heritage sites. Data were collected through semi-structured interviews
based on McIntosh's tourism motivation theory. The data collection period was
from March to September 2023. Criteria informant is Gen Z individuals who have
had travel experiences visiting urban heritage sites in the four cities
(Jakarta, Bandung, Yogyakarta, and Surakarta). The interviews were transcribed
and analyzed using thematic content analysis.
The study finds that Gen Z views urban heritage as "old spaces" that intrigue them. These sites attract them because they offer a contrast to their modern routines and give them the freedom to explore. Gen Z wants the freedom to control their travel pace and create meaningful experiences that they can share on social media. They are motivated to turn their experiences into aesthetic content for social media, which can also attract their followers. This shows that Gen Z is motivated not only to travel for enjoyment and new experiences but also to contribute in their own way.
Kata Kunci : Generation Z, Urban Heritage, Tourism Motivation