Gambaran Kejadian Rawat Inap Berulang (Hospital Readmission) Pasien BPJS Kesehatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Renni Pusposari, Sugiarsih, S. Kep., Ns., M.P.H ; Martina Sinta Kristanti, S.Kep.,Ns., M.N.,Ph.D
2025 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang : Kejadian rawat inap berulang merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan, terutama pada sistem pembayaran INA CBG pasien BPJS Kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menerapkan sistem kendali mutu dan biaya pelayanan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas jaminan kesehatan. Meningkatnya kasus kejadian rawat inap berulang pasien di rumah sakit akan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan. Pada sistem INA CBG, kejadian rawat inap berulang (Hospital Readmission) dianggap sebagai satu episode rawat inap dan hanya dibayarkan dalam satu paket tarif INA CBG. Hal ini dapat berdampak pada kerugian finansial bagi rumah sakit jika tidak diimbangi dengan upaya pengendalian mutu pelayanan. Di sisi lain, bagi pasien dengan rawat inap berulang sering kali menunjukkan adanya ketidakefektifan dalam penyelesaian masalah kesehatan pada kunjungan sebelumnya. Analisis terhadap kejadian rawat inap berulang di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada penting untuk mengevaluasi kualitas pelayanan bagi pasien BPJS Kesehatan.
Tujuan : Mengetahui gambaran kejadian rawat inap berulang pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, serta menganalisisnya berdasarkan usia, jenis kelamin, grup diagnosa, tingkat keparahan, lama perawatan (Length of Stay), dan status kepulangan pasien
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional dengan desain retrospektif. Data diperoleh dari klaim BPJS Kesehatan dan rekam medis elektronik pasien rawat inap selama tahun 2022 dan 2023 di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada. Sampel penelitian adalah seluruh pasien yang mengalami rawat inap berulang dengan rentang waktu 30 hari. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik demografis pasien, grup diagnosa, tingkat keparahan, LOS, dan status kepulangan.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21.245 pasien, sebanyak 0,09% (19 pasien) mengalami rawat inap berulang. Mayoritas pasien yang mengalami rawat inap berulang berusia lanjut (>65 tahun), berjenis kelamin laki-laki (57,9%), dengan diagnosis terbanyak pada kelompok Musculoskeletal system& connective tissue Groups dan Hepatobiliary & pancreatic system Groups. Sebagian besar pasien berada pada tingkat keparahan I dengan LOS rata-rata sekitar 4 hingga 5 hari. Semua pasien pada rawat inap pertama dipulangkan atas persetujuan dokter, sedangkan pada rawat inap kedua terdapat satu pasien yang meninggal.
Background: Hospital readmission is a critical indicator in assessing the quality of healthcare services, particularly in the INA CBG payment system for BPJS Kesehatan patients under the National Health Insurance (JKN) program. The implementation of JKN emphasizes quality control and cost containment to enhance the efficiency and effectiveness of health insurance. An increase in hospital readmission cases raises healthcare service costs. In the INA CBG system, hospital readmission is considered a single episode of care and is reimbursed under one INA CBG package tariff. This can lead to financial losses for hospitals if not balanced with efforts to improve service quality. Furthermore, frequent hospital readmissions often indicate the ineffectiveness of resolving health problems during previous visits. An analysis of hospital readmission cases at Universitas Gadjah Mada Academic Hospital is essential to evaluate the quality of healthcare services provided to BPJS Kesehatan patients.
Objective: To provide an description of recurrent inpatient admissions among BPJS Kesehatan patients at Universitas Gadjah Mada Academic Hospital, analyzing the data based on age, gender, diagnosis groups, severity level, length of stay (LOS), and patient discharge status
Method: This study used a descriptive observational approach with a retrospective design. Data were obtained from BPJS Kesehatan claims and electronic medical records of inpatients in 2022 and 2023 at Universitas Gadjah Mada Academic Hospital. The study sample comprised all patients who were readmitted within a 30-day interval. Variables examined included demographic characteristics, diagnosis groups, severity level, LOS, and discharge status.
Results: The findings indicate that of the 21,245 patients, 0.09% (19 patients) experienced readmissions. The majority of readmitted patients were elderly (>65 years), predominantly male (57.9%), with the highest frequency of diagnoses in the Musculoskeletal System & Connective Tissue and Hepatobiliary & Pancreatic System groups. Most patients were at Severity Level I, with an average LOS of approximately 4 to 5 days. All patients in the first admission were discharged by physician approval, while in the second admission, one patient passed away.
Keywords: Hospital Readmission, BPJS Kesehatan, Universitas Gadjah Mada Academic Hospital, Service Quality
Kata Kunci : Kejadian Rawat Inap Berulang, Hospital Readmission, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Akademik UGM, Kualitas Pelayanan