FOKALISASI DAN VOICE DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA SEBAGAI NOVEL KORESPONDENSI: TINJAUAN NARATOLOGI GÉRARD GENETTE

Suci Diah Ningrum, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2025 | Tesis | S2 Sastra

INTISARI

Novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata merupakan salah satu karya sastra yang termasuk dalam kategorisasi sastra Jawa modern. Dikatakan “modern” karena pada masa peralihan tersebut, tedapat perubahan konsep estetika sastra yang menggunakan perangkat modern yang telah dikembangkan oleh bangsa Barat. Perubahan estetika tersebut dapat dilihat melalui tema-tema yang bermunculan pada periode kemerdekaan (1945-1997) yang khas dengan peristiwa sosial, ekonomi, politik, dan kultural. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh kritikus sastra Jawa, novel Kadurakan ing Kidul Dringu memuat tema yang berkaitan dengan semangat perjuangan, perlawanan, konflik sosial politik hingga konflik batin manusia selama masa perang.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi mendalam terhadap aspek naratif melalui paradigma naratologi Gérard Genette. Pendekatan naratologi yang dilakukan terhadap novel Kadurakan ing Kidul Dringu merupakan sebuah kebaruan dalam penelitian sastra Jawa modern. Namun demikian, penelitian ini dibatasi pada aspek mood dan voice yang berfokus pada pengkajian sudut pandang, perspektif, dan posisi narator dalam narasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis naratif menunjukkan adanya narator dengan fokalisasi internal tetap, narasi dengan jenis subsequent, dan narator homodiegetic yang berada pada level extradiegetic. Adapun implikasi masalah yang muncul menunjukkan narator yang bersurat kepada pembaca dengan jarak naratif, dan narator yang nostalgia.

ABSTRACT

Kadurakan ing Kidul Dringu is a novel by Suparto Brata. That is one of the literary works included in Javanese modern literature. It is said to be “modern” because during the transition period, there was a change in the concept of literary aesthetics that used modern tools that had been developed by the “West”. These aesthetic changes can be seen through the themes that emerged in the independence period (1945-1997) which were typical of social, economic, political and cultural events. Based on research that has been conducted by Javanese literary critics, the novel Kadurakan ing Kidul Dringu contains themes related to the spirit of struggle, resistance, socio-political conflicts to human inner conflicts during wartime.

This study aims to conduct an in-depth exploration of narrative aspects through Gérard Genette's narratological paradigm. The narratological approach taken to the novel Kadurakan ing Kidul Dringu is a novelty in Javanese modern literature research. However, this research is limited to the aspects of mood and voice that focus on the study of point of view, perspective, and the position of the narrator in the narrative. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of the narrative analysis show the existence of narrators with fixed internal focalization, narratives with subsequent types, and homodiegetic narrators who are at the extradiegetic level. The implications of the problems that arise show a narrator who writes to the reader with narrative distance, and a nostalgic narrator.

Kata Kunci : naratologi, Gentette, sastra Jawa modern, novel.