Laporkan Masalah

Dinamika Kelas Pasca Akumulasi Ruang: Pembangunan Bandara Yogyakarta International dan Transformasi Kelas di Desa Harjotani

NADIA MAGHFIRA HARTONO, Muchtar Habibi, S.IP., M.A., Ph.D

2025 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Pembangunan Bandara Yogyakarta International tidak terlepas dari alih fungsi lahan. Studi sebelumnya belum banyak membahas diferensiasi kelas diantara masyarakat agraris. Penelitian bertujuan melihat pembangunan Bandara YIA dalam membentuk tranformasi kelas sosial di Desa Harjotani dengan pendekatan kelas. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang menunjukan bahwa struktur kelas sosial di Desa Harjotani telah terdiferensiasi berupa Fully Pledge Proletariat, Semi Proletariat, Petty Commodity Producer (PCP), Capitalist, dan Landlord. Studi mengidentifikasi pola transformasi kelas sosial yang sistematis. Fully Pledge Proletarianization menimpa petani Semi-Proletariat dan PCP yang bergantung pada pekerjaan upahan. Subsistence Squeeze menyoroti petani PCP menjadi Semi-Proletariat akibat tekanan eksternal sehingga tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan subsisten. Simple Reproduction menunjukan tidak adanya perubahan kelas PCP karena kemampuan mengelola modal, tanpa akumulasi. Expanded Reproduction menyoroti petani PCP menjadi Landlord dan Capitalist karena kemampuan memaksimalkan akumulasi modal. Capital Squeeze bersifat penurunan petani Capitalist menjadi PCP karena ketidakmampuan mengakumulasi modal kembali. Stable Classs Reproduction merujuk tidak adanya perubahan signifikan pada kelas tertentu karena strategi pengelolaan kapital. Penelitian mengkritisi asumsi dispossession hanya menghasilkan proletarianisasi, padahal akumulasi ruang dapat menimbulkan dampak beragam berdasarkan kelas sosialnya.

The development of Yogyakarta International Airport has impacted to land dispossession. Previous studies have rarely discussed class differentiation among agrarian communities. This research aims to examine the impact of YIA’s development on class transformation in Harjotani Village using a class bassed approach. The study used qualitative methods and found that the social class structure has differentiated into Fully-Fledged Proletarians, Semi-Proletarians, Petty Commodity Producers (PCPs), Capitalists, and Landlords. Systematic patterns of class transformation were identified. Fully-Fledged Proletarianization impacts Semi-Proletarian farmers and PCPs who rely on wage labor. Subsistence Squeeze shows the shift of PCP farmers to Semi-Proletarians due to external pressures, unable to fulfill subsistence needs. Simple Reproduction reveals no change in the PCP class, as they manage capital without accumulation. Expanded Reproduction shows of PCP farmers to Landlords and Capitalist through capital accumulation. Capital Squeeze describes the downward mobility of Capitalist Farmers to PCPs due to failed capital accumulation. Stable Class Reproduction refers to unchanged classes due to capital management strategies. These findings challenge the assumtion that dispossession only results in proletarianization, indeed spatial accumulation can have diverse impacts on depending on social class.

Kata Kunci : Agraria, Kelas, Transformasi, dan Bandara

  1. S1-2025-455842-abstract.pdf  
  2. S1-2025-455842-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-455842-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-455842-title.pdf