Strategi Pengembangan Usaha Olahan Kelor di Kalurahan Sambirejo Kapanewon Ngawen Kabupaten Gunungkidul
MUHAMMAD HANAN JAMIL PURWO JATMIKO, Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D.; Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A.
2024 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIANDesa Prima Melati merupakan kelompok perempuan di Kalurahan Sambirejo Kapanewon Ngawen Kabupaten Gunungkidul yang bergerak di bidang usaha mikro kecil dan menengah. Kelompok ini telah memanfaatkan tanaman kelor menjadi beberapa produk olahan pangan sebagai solusi dalam menanggulangi masalah anemia dan stunting di Kalurahan Sambirejo. Selain itu, produk olahan pangan kelor juga telah memberikan penambahan pendapatan anggota kelompok tersebut. Akan tetapi, jumlah produksi olahan pangan kelor mereka masih terbatas serta promosi dan pemasarannya masih sebatas ditujukan kepada relasi yang dimiliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha produk olahan pangan kelor di Desa Prima Melati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui analisis SWOT. Penentuan lokasi dilakukan dengan secara purposive dengan sejumlah informan meliputi ketua Desa Prima Melati, anggota Desa Prima Melati yang memproduksi olahan pangan kelor, pendamping Desa Prima Melati, lurah Sambirejo, dan bidan Puskesmas Ngawen 2. Metode analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, sampai penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa strategi pengembangan yang bisa diterapkan Desa Prima Melati untuk mengoptimalkan usaha produk olahan pangan kelor seperti memperluas jejaring sosial melalui relasi yang dimiliki dengan memperhatikan atribut kualitas pada kemasan produk, meminta pelatihan dan pendampingan pemanfaatan marketplace untuk promosi dan pemasaran produk, pelatihan pembuatan tepung kelor, dan lainnya.
Desa Prima Melati is a women's group in the village of Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul Regency, engaged in micro, small, and medium enterprises (MSMEs). This group has utilized moringa plants to create several processed food products as a solution to address anemia and stunting issues in the village of Sambirejo. Additionally, the moringa-based food products have contributed to an increase in the members' income. However, the production of these moringa food products is still limited, and the promotion and marketing efforts are only directed towards existing personal connections. Therefore, this study aims to identify strategies that can be implemented to develop the moringa food product business in Desa Prima Melati. The research uses a descriptive method with a qualitative approach through SWOT analysis. The location was determined purposively, with several informants including the head of Desa Prima Melati, members of the group who produce moringa food products, the group's mentor, the head of Sambirejo village, and a midwife from the Ngawen 2 Health Center. The data analysis method includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results show that there are several development strategies that can be applied by Desa Prima Melati to optimize the moringa food product business, such as expanding social networks through existing connections while paying attention to product packaging quality, requesting training and mentorship on using online marketplaces for promotion and marketing, training on moringa flour production, and others.
Kata Kunci : strategi pengembangan, olahan pangan kelor, Desa Prima Melati, Sambirejo, analisis SWOT