Mengkaji Konflik Petani-Penggembala di Nigeria melalui Pendekatan Institusionalisme
Dollin Ardan, Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.I.P., M.SI., M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Konflik petani-penggembala di Nigeria telah bereskalasi hingga pada titik yang membahayakan keamanan individual maupun nasional. Melalui pendekatan institusionalisme, khususnya dari Varshney (2001), skripsi ini berupaya mengkaji penyebab terjadinya konflik petani-penggembala di Nigeria yang berasal dari lemahnya institusi dalam mewadahi interaksi sipil interkelompok. Dengan variasi temporal dari konteks prakolonial, kolonial, dan efeknya terhadap tatanan pascakolonial, penelitian ini menemukan karakteristik kolonial yang langgeng dan berpengaruh pada kualitas institusi pascakolonial. Selain itu, meminjam alat analisis segitiga konflik Galtung (2000), penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi variabel-variabel yang mengindikasikan lemahnya institusi di Nigeria, antara lain: (1) Tata kelola institusi pemerintah berbasis garis etnik dan lemahnya pengaruh CSO; (2) Pengelolaan pastoral yang eksklusif; (3) Pengabaian dan perendahan kehidupan rutinitas sehari-hari petani serta penggembala; (4) Prejudis dan pelabelan yang disematkan pada kedua kelompok. Variabel-variabel tersebut berpengaruh pada realita lemahnya institusi dalam mengakomodasi jejaring sipil yang interdependen.
Farmer-herder conflicts in Nigeria have escalated to the point of endangering individual and national security in Nigeria. Through an institutionalism approach, especially from Varshney (2001), this thesis attempts to examine the causes of the conflict by hypothesizing weak institutions in accommodating intergroup civil interactions, thus producing and intensifying farmer-herder conflicts in Nigeria. With temporal variations from precolonial, colonial contexts, and their effects on the post-colonial institutions, this study finds enduring colonial characteristics that influence the pattern of post-colonial institutions. In addition, borrowing the conflict triangle analysis tool of Galtung (2000), this study has succeeded in identifying variables that indicate weak institution in Nigeria, including: (1) Governance of government institutions based on ethnic lines and weak influence of CSOs; (2) Exclusive pastoral management; (3) Neglect and devaluation of the daily routines of farmers and herders; (4) Prejudice and labeling attached to both groups. These variables influence the reality of weak institutions in accommodating interdependent civil networks.
Kata Kunci : Konflik, konflik petani-penggembala, interaksi sipil, Nigeria, prejudis, pastoralisme, institusi