Kontestasi Hegemoni Manifes Kebudayaan dan Negara di Taman Ismail Marzuki, 1968-1998
Nur Fadilah Yusuf, Dr. Sri Margana, M.Phil.
2025 | Tesis | S2 Sejarah
Taman Ismail Marzuki adalah gerakan kebudayaan yang diresmikan di masa Orde Baru dari hasil konsolidasi antara seniman dengan negara. Keterlibatan negara di Taman Ismail Marzuki menjadi tradisi baru bagi para seniman karena aktivitas kesenian terintegrasi di satu ruang dan mendapat subsidi dari negara. Akan tetapi, pergerakan dan kreativitas seniman di Taman Ismail Marzuki justru dikontrol oleh negara untuk mengantisipasi kritik dari pusat kesenian.
Pertanyaan utama dalam tesis ini mengapa Taman Ismail Marzuki mengalami perubahan hegemoni? Tesis ini bertujuan untuk menganalisa perubahan yang mengarahkan Taman Ismail Marzuki pada sisi birokratisasi dan komersialisasi yang menyebabkan terdegradasinya otoritas DKJ dan memperkuat hegemoni negara di Taman Ismail Marzuki. Dalam penyusunannya, tesis ini menggunakan metode sejarah. Sumber utama dalam tesis ini meliputi surat kabar, majalah, laporan, foto, memoar dan wawancara dengan beberapa orang yang dianggap relevan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan Manifes Kebudayaan dan pendukungnya dalam mengimplementasikan humanisme universal di Taman Ismail Marzuki untuk menjaga kemurnian seni. Namun, terjadi pembiasan dalam memahami humanisme universal yang menyebabkan intervensi negara hadir di Taman Ismail Marzuki dan mengubahnya menjadi bagian elite birokrasi dan komersialisasi budaya. Perubahan manajemen menyebabkan negara ikut berperan untuk menentukan jenis kesenian yang dapat tampil di Taman Ismail Marzuki melalui perizinan pentas.
Taman Ismail Marzuki was a cultural movement inaugurated during the New Order era as a result of the consolidation between artist and the state. The state's involvement in Taman Ismail Marzuki became a new tradition for artists because artistic activities were integrated in one space and subsidised by the state. However, the movement and creativity of artists at Taman Ismail Marzuki was controlled by the state to anticipate criticism from the arts centre.
The main question in this thesis is why did Taman
Ismail Marzuki experience hegemonic change? This thesis aims to analyse the
changes that led Taman Ismail Marzuki to bureaucratisation and
commercialisation, which led to the degradation of DKJ's authority and
strengthened state hegemony in Taman Ismail Marzuki. In its preparation, this
thesis uses the historical method. The main sources in this thesis include
newspapers, magazines, reports, photographs, memoirs and interviews with
several people considered relevant in this research.
The results of this research show the Cultural Manifesto and its supporters in implementing universal humanism at Taman Ismail Marzuki to maintain the purity of art. However, a distorted understanding of universal humanism has led to state intervention in Taman Ismail Marzuki and turned it into a part of the bureaucratic elite and the commercialisation of culture. The change in management caused the state to play a role in determining the types of art that could be performed at Taman Ismail Marzuki through stage licences.
Kata Kunci : Taman Ismail Marzuki, Manifes Kebudayaan, Negara dan Perubahan.