Pepe-Pepeka ri Makka: Sebuah Pertunjukan Pengelolaan Risiko

Agim Gunawan, Dr. Aton Rustandi Mulyana, M.Sn.; Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, M.A.

2024 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Pepe-Pepeka ri Makka merupakan sebuah kesenian tradisional khas Makassar, Sulawesi Selatan, yang mempertunjukkan penari berinteraksi dengan api tanpa mengalami luka bakar. Tarian ini sarat akan nilai-nilai religius dan simbolis yang terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim yang selamat dari kobaran api. Penelitian ini mengkaji bagaimana para penampil dalam mengelola risiko pada pertunjukan Pepe-Pepeka ri Makka. Jenis penelitian kualitatif dan pendekatan yang berpusat pada pergelaran (performance centered approach) diterapkan di dalam penelitian ini. Dengan menggunakan teori technology of enchantment dari Alfred Gell, pesona dari sebuah karya seni dipahami sebagai hasil dari keterampilan teknis penampil. Jika dikaitkan dalam konteks pertunjukan Pepe-Pepeka ri Makka, keterampilan teknis merujuk pada penggunaan properti, teknik pengelolaan api, ukuran ruang, serta peranan musik. Lalu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang muncul sebelum, saat, dan setelah pertunjukan, serta bagaimana risiko-risiko tersebut dikelola dengan efektif. Untuk melihat risiko dalam tiap tahapan pertunjukan, pemaparan Richard Schechner dalam performance process diterapkan, yang dibagi menjadi pre-performance, performance, dan post-performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan risiko dalam pertunjukan Pepe-Pepeka ri Makka tidak hanya berdasar pada dimensi teknis, melainkan juga terdapat dimensi nonteknis yang terlibat. Dimensi nonteknis mencakup elemen-elemen spiritual, seperti doa, ritual, dan kepercayaan yang berfungsi menjadi pelindung pada pertunjukan Pepe-Pepeka ri Makka. Dengan adanya kajian ini, diharapkan kesenian tradisional Pepe-Pepeka ri Makka dapat terus dilestarikan dan dipertunjukkan dengan aman, tanpa mengurangi makna spiritual yang terkandung di dalamnya.

Pepe-Pepeka ri Makka is a traditional art form from Makassar, South Sulawesi, that shows dancers interacting with fire without getting burned. This dance is full of religious and symbolic values inspired by the story of Prophet Ibrahim who survived the flames. This research examines how performers manage risk in the Pepe-Pepeka ri Makka performance. Qualitative research type andperformance centered approach are applied in this research. Using Alfred Gell's technology of enchantment theory, the enchantment of a work of art is understood as the result of the technical skills of the performer. In the context of Pepe-Pepeka ri Makka performances, technical skills refer to the use of props, fire management techniques, space size, and the role of music. Then, this research also aims to identify and analyze the risks that arise before, during, and after the performance, and how these risks are effectively managed. To see the risks in each stage of the performance, Richard Schechner's presentation in the performance process is applied, which is divided into pre-performance, performance, and post-performance. The results show that risk management in Pepe-Pepeka ri Makka performances is not only based on technical dimensions, but there are also non-technical dimensions involved. The non-technical dimension includes spiritual elements, such as prayers, rituals, and beliefs that serve as protection for Pepe-Pepeka ri Makka performances. With this study, it is hoped that the traditional art of Pepe-Pepeka ri Makka can continue to be preserved and performed safely, without reducing the spiritual meaning contained in it.

Kata Kunci : pepe-pepeka ri makka, kesenian tradisional, pengelolaan risiko, dimensi teknis dan nonteknis.