Laporkan Masalah

Model Ketertelusuran Rantai Pasokan Halal Pada Ayam Ras Pedaging Di Provinsi Riau Dengan Pendekatan Lean Knowledge Management

Wresni Anggraini, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., MPM., Ph.D. ; Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D. ; Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, M.M.

2024 | Disertasi | DOKTOR PEREKONOMIAN ISLAM DAN INDUSTRI HALAL

Tujuan: Penelitian disertasi ini bertujuan untuk mendesain model konseptual ketertelusuran rantai pasokan halal pada ayam ras pedaging dengan pendekatan LKM dengan terlebih dulu menganalisis bagaimana integrasi dan kolaborasi Lean dan Knowledge Management (LKM) serta bagaimana LKM dapat menjadi pemberdaya (enabler) untuk mengatasi hambatan dan tantangan dalam mengadopsi teknologi ketertelusuran halal.

Metodologi: Penelitian disertasi ini dirancang dengan mengadaptasi model Research Onion, menggunakan filosofi pragmatisme dan pendekatan abduksi untuk pengembangan teori. Pertanyaan penelitian memerlukan eksplorasi mendalam terhadap permasalahan penelitian sehingga desain penelitian yang dikembangkan adalah penelitian kualitatif multi-metode. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal tertanam pada rantai pasokan ayam pedaging secara menyeluruh di Provinsi Riau, Indonesia, untuk elaborasi teori. Digunakan tiga metode pengumpulan data yang berbeda yaitu: wawancara semi-terstruktur mendalam yang dipandu oleh prinsip Delphi, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Selanjutnya, data dikodekan dan dianalisis secara cermat menggunakan perangkat lunak NVivo 14 melalui analisis template. Pengembangan tema dan subtema dari template akhir memfasilitasi konstruksi model ketertelusuran halal. Validasi model menggunakan pendekatan tinjauan pakar.

Hasil: Penelitian Disertasi ini  telah mengeksplorasi dan menemukan bentuk integrasi dan hubungan antara lean dan KM pada rantai pasokan makanan halal. LKM merupakan manajemen pengetahuan yang efisien (ramping) dengan menghilangkan segala bentuk kesalahan dan pemborosan yang mengganggu proses manajemen pengetahuan pada jaringan rantai pasokan halal. Proses LKM bagi pelaku usaha dapat mengubah pengetahuan menjadi nilai tambah bagi rantai pasokan halal. LKM dapat menjadi pemberdaya (enabler) yang dapat mengatasi hambatan dan tantangan dalam mengadopsi teknologi ketertelusuran sehingga memperkuat integritas halal pada rantai pasokan. Proses LKM pada rantai pasok ayam ras pedaging di provinsi Riau dengan mengidentifikasi semua jenis pemborosan yang terjadi pada proses manajemen pengetahuan terkait ketertelusuran halal (wasteful knowledge of halal traceability) dan memetakan pengetahuan halal pada seluruh pelaku rantai pasok. Lebih jauh, dengan menentukan aktor kritis pada rantai pasokan, LKM juga dapat menumbuhkan kesadaran halal, kebijaksanaan halal dan spiritualitas halal pada para pelaku rantai pasok. Penelitian ini merancang model konseptual ketertelusuran rantai pasokan ayam ras pedaging berbasis LKM dengan memberi usulan rekomendasi sistem dan proses LKM bagi seluruh aktor pada rantai pasokan. Hasil keluaran dari proses LKM berupa aliran informasi yang akan diteruskan pada aktor selanjutnya. Aliran informasi ini harus dapat ditelusuri baik secara maju kedepan mengikuti aliran produk maupun secara mundur untuk menelusuri history asal produk.

Orisinalitas/nilai: Keaslian dan kebaruan penelitian ini terletak pada eksplorasi aliran pengetahuan (knowledge flow) pada jaringan rantai pasokan makanan halal. Penelitian ini memberikan kontribusi penting pada literatur manajemen produk halal dengan cara mengidentifikasi dan mengeksplorasi hubungan yang saling menguntungkan antara Lean dan Knowledge Management (LKM). Fokus utamanya adalah untuk menyoroti peran penting LKM sebagai enabler dalam memberdayakan pelaku rantai pasokan agar secara efektif menerapkan teknologi ketertelusuran untuk menjamin integritas halal. Rantai pasokan yang diteliti memiliki keunikan karakteristik yaitu:  status kepemilikan usaha yang berbeda, skala usaha yang berbeda, budaya perusahaan yang berbeda, tipe pengetahuan yang berbeda dan kemampuan sumber daya manusia yang juga berbeda. Melalui prinsip lean, proses LKM dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan pengetahuan (wasteful knowledge of halal traceability); memetakan pengetahuan halal pelaku rantai pasok dan menentukan aktor kritis rantai pasok.  

Purpose: This dissertation research aims to design a conceptual model of halal supply chain traceability in broiler chickens using the LKM approach by first analyzing how the integration and collaboration of Lean and Knowledge Management (LKM) and how LKM can become an enabler to overcome obstacles and challenges in adopting halal traceability technology.

Methodology: This dissertation research was designed by adapting the Research Onion model, using the philosophy of pragmatism as the belief and assumption of the research. The abductive approach was used in theory development. The research question requires an in-depth exploration of the research problem so the research design was developed using multi-method qualitative study. This strategy was developed using an embedded single case study on an end-to-end broiler chicken supply chain in Riau Province, Indonesia. The three distinct data collection methods were in-depth semi-structured interviews guided by the Delphi principle, field observations, and document analysis. Subsequently, the data were meticulously coded and analyzed using NVivo 14 software through template analysis. The development of themes and sub-themes from the final template facilitated the construction of the halal traceability model. The model validation used an expert review approach.

Findings: This dissertation research has explored and found the form of integration and relationship between lean and KM (LKM) in the halal food supply chain. LKM is efficient (lean) knowledge management by eliminating all forms of errors and waste that disrupt the knowledge management process in the halal supply chain network. The LKM process for business actors can transform knowledge into added value for the halal supply chain. LKM can be an enabler that can overcome obstacles and challenges in adopting traceability technology so as to strengthen halal integrity in the supply chain. The LKM process in the broiler chicken supply chain in Riau province by identifying all types of waste that occur in the knowledge management process related to halal traceability (wasteful knowledge of halal traceability) and mapping halal knowledge in all supply chain actors. Furthermore, based on the results of data analysis, by determining critical actors in the supply chain, LKM can also foster halal awareness, halal wisdom and halal spirituality in supply chain actors. This study also designs a concept model of broiler chicken supply chain traceability based on LKM by providing recommendations for LKM systems and processes for all actors in the supply chain. For each actor in the supply chain starting from suppliers, farms, marketing, brokers, retailers (RPA), business consumers to end consumers. The knowledge spiral process is determined then the LKM mechanism, LKM technology are determined and as a result of the LKM process output will be in the form of an information flow that will be forwarded to the next actor. This information flow must be traceable both forward following the product flow and backward to trace the history of the product's origin.

Originality/value: The originality and novelty of dissertation lies in the exploration of knowledge flow in the halal food supply chain network. This study makes an important contribution to the halal product management literature by identifying and exploring the mutually beneficial relationship between Lean and Knowledge Management (LKM). The main focus is to highlight the important role of LKM as an enabler in empowering supply chain actors to effectively apply traceability technology to ensure halal integrity. The knowledge management process is carried out efficiently (lean) not only in one organization or one company but also in several business actors who are actors in the halal supply chain network. The supply chain studied has unique characteristics, namely: different business ownership statuses, different business scales, different corporate cultures, different types of knowledge and different human resource capabilities. Through the lean principle, the LKM process can identify and reduce wasteful knowledge of halal traceability; map the halal knowledge of supply chain actors and determine critical supply chain actors.

Kata Kunci : halal integrity, halal traceability, knowledge flow, lean knowledge management, pragmatism, abductive approach, multi-method qualitative, triangulation, embedded single case study, template analysis, halal critical point, animal welfare, wasteful knowledg

  1. S3-2024-486853-abstract.pdf  
  2. S3-2024-486853-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-486853-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-486853-title.pdf