Jugendsprache: Slang Anak Muda Jerman dalam Film Tschick
Inggrid Prinsia Maharani, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Linguistik
Jugendsprache adalah gaya bahasa yang digunakan oleh remaja dan generasi muda Jerman dalam komunikasi sehari-hari, sehingga banyak diaplikasikan pada media populer seperti film. Film Tschick sebagai film anak muda memanfaatkan Jugendsprache dalam dialog-dialog yang dituturkan oleh tokoh-tokoh remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk Jugendsprache yang digunakan dalam film Tschick, beserta dengan fungsi dan faktor yang mempengaruhi penggunaan Jugendsprache. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Data korpus sebanyak 123 tuturan yang mengandung Jugendsprache diperoleh dari transkripsi film Tschick.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan bentuk Jugendsprache berupa 11 data kata pinjaman, 37 data semantik, 55 data pembentukan kata, dan 20 data sintaksis. Pembentukan kata adalah jenis data paling dominan, yang menunjukkan adanya kecenderungan dari tokoh anak muda dalam film Tschick untuk menggunakan kata-kata yang sudah ada dengan cara yang baru seperti dengan menambahkan prefiks dan sufiks tertentu, memendekkan dan menggabungkan kata, serta mengubah jenis kelas kata.
Dalam penelitian ini, ditemukan adanya empat jenis fungsi Jugendsprache seperti yang dikemukakan oleh Augenstein (1998), yaitu Ausdrucksfunktion 'fungsi ekspresi' sebanyak 36,58%, Darstellungsfunktion 'fungsi representasi' sebanyak 30,89%, metasprachliche Funktion 'fungsi meta bahasa' sebanyak 8,13%, dan Appellfunktion 'fungsi apelatif' sebanyak 24,39%. Fungsi Jugendsprache yang paling banyak ditemukan dalam film Tschick adalah fungsi ekspresi yang digunakan untuk mengungkapkan emosi, sehingga menunjukkan bahwa tokoh anak muda dalam film Tschick sangat ekspresif dalam menyalurkan perasaan mereka ke dalam bentuk kata dan frasa.
Dengan menggunakan model SPEAKING milik Hymes (1979) ditemukan adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi tuturan tokoh remaja. seperti tempat dan suasana percakapan, partisipan yang terlibat, tujuan dilakukannya percakapan, urutan tindakan, nada, instrumen, norma dalam masyarakat, dan ragam percakapan. Penggunaan Jugendsprache, terutama bentuk kata-kata vulgar dan informal, banyak ditemukan dalam dialog antar teman atau tokoh-tokoh yang sebaya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor Participants menjadi pendorong penggunaan Jugendsprache yang paling utama dalam film Tschick.
Jugendsprache is a language style used by German teenagers and young generation in daily communication, therefore it is widely applied to popular media such as films. Tschick as a youth film utilizes Jugendsprache in the dialogues spoken by teenage characters. The purpose of this study is to find out the forms of Jugendsprache used in Tschick, along with the functions and factors which influence the use of Jugendsprache. This research is descriptive qualitative. The data corpus of 123 utterances containing Jugendsprache is obtained from the transcription of Tschick.
The results show that Jugendsprache is found in the form of 11 loan word data, 37 semantic data, 55 word formation data, and 20 syntax data. Word formation is the most dominant data type, which shows the tendency of young characters in Tschick to use existing words in new ways such as by adding certain prefixes and suffixes, shortening and combining words, and changing the type of word class.
In this study, there are four types of Jugendsprache functions as proposed by Augenstein (1998), namely Ausdrucksfunktion 'expression function' as much as 36.7%, Darstellungsfunktion 'representation function' with quantity of 30.89%, metasprachliche Funktion 'meta language function' amounted to 8.13%, and Appellfunktion 'apelative function' as much as 24.39%. The most common Jugendsprache function found in Tschick is the expression function used to express emotions, thus shows that the teenager characters in Tschick are very expressive in conveying their feelings into the form of words and phrases.
By using Hymes' SPEAKING model (1979), it is found that there are external factors that influence the speech of teenage characters, such as the place and atmosphere of the conversation, the participants involved, the purpose of the conversation, the sequence of actions, the key, the instrument, the norms in society, and the genre of the conversation. The use of Jugendsprache, especially vulgar and informal words, is mostly found in dialogues between friends or characters of the same age. This shows that the Participants factor is the most important driver of the Jugendsprache usage in Tschick.
Kata Kunci : bahasa Jerman, film Tschick, Jugendsprache, slang anak muda Jerman