Laporkan Masalah

PRAKTIK PENGELOLAAN PANGAN TERBUANG OLEH LANSIA - Studi Kasus di Komplek Perumahan LIPI, Bogor, Jawa Barat

Himma Ellisa Dianita, Dr. Atik Triratnawati, M.A.

2024 | Tesis | S2 Antropologi

Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bonus demografi kedua yang dimiliki Indonesia pada masa mendatang. Tingginya jumlah lansia berpotensi menjadi salah satu penyumbang limbah pangan rumah tangga yang dihasilkan. Timbulan limbah pangan (kehilangan pangan dan pangan terbuang) di Indonesia telah mencapai 115-184 kg/kapita pada tahun 2020. Dari angka tersebut, setidaknya ada tiga dampak dominan yang dihasilkan, yaitu kerugian ekonomi, lingkungan, dan sosial. Meskipun bukan populasi produktif, tingginya angka lansia juga berimplikasi membentuk pengetahuan, kultur, hingga penerapan nilai-nilai lain untuk generasi selanjutnya. Tulisan ini bertujuan mengeksplorasi lebih jauh mengenai pandangan dan kontribusi lansia pada pangan terbuang serta perilaku yang mendukungnya. 

Penelitian ini dilakukan di Komplek LIPI dengan lima keluarga (tiga pasangan suami istri dan dua janda). Waktu penelitian secara terjadwal dilakukan pada Juni-Agustus 2023 dengan wawancara mendalam melalui penentuan jadwal bergilir. Pengambilan data diambil secara periodik menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan berulang, observasi partisipatif, dan studi literatur. 

Lansia di Komplek LIPI Bogor dengan segala keterbatasan fisiknya cenderung lebih sedikit dalam memproduksi pangan terbuang, bahkan memiliki praktik pengelolaan pangan terbuang mandiri dalam skala rumah tangga. Para lansia menyesuaikan diri dengan tetap beraktivitas setelah memasuki masa pensiun. Aktivitas kerja sehari-hari diubah dengan praktik mengelola limbah pangan di lingkungan tempat tinggalnya sehingga mereka tetap memiliki kegiatan untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Namun, dalam kesempatan tertentu, lansia juga memiliki perilaku pangan terbuang lebih besar dari biasanya terutama terjadi karena intervensi keluarga dekat (kunjungan anak dan cucu).

The elderly population is Indonesia's second demographic bonus in the future. The high number of elderly people has the potential to be one of the contributors to household food waste generated. Food wastage (food loss and wasted food) in Indonesia has reached 115-184 kg/capita in 2020. From this figure, there are at least three dominant impacts, namely economic, environmental and social losses. Although not a productive population, the high number of elderly people also has implications for shaping knowledge, culture, and the application of other values for the next generation. This study aims to further explore the views and contributions of the elderly on food waste and the behaviors that support them. 

This research was conducted in Komplek Perumahan LIPI, Bogor with five families (three married couples and two widows). Data were collected periodically in June-August 2023, using a qualitative approach with repeated in-depth interviews, participatory observation, and literature study.

The elderly in the Komplek Perumahan LIPI, Bogor with all their physical limitations tend to produce less wasted food, and even have independent wasted food management practices on a household scale. The elderly adjust themselves by staying active after entering retirement. Their daily work activities are replaced with food waste management practices in their neighborhoods so that they still have activities to maintain their physical and mental health. However, on certain occasions, the elderly also have food waste behavior that is greater than usual, especially due to close family intervention (visits from children and grandchildren).

Kata Kunci : Lansia, Pengelolaan, Pangan Terbuang, Praktik

  1. S2-2024-489524-abstract.pdf  
  2. S2-2024-489524-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-489524-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-489524-title.pdf