Kampung Kauman sebagai Kawasan Cagar Budaya Berkelanjutan di Surakarta
Nifida Alsya Khairunnisa, Ir. Ikaputra, M. Eng., Ph.D
2024 | Tesis | MAGISTER RANCANG KOTA
Surakarta merupakan salah satu kota yang menjunjung tinggi nilai lokalitas budaya dan sejarah. Bermula dari adanya sistem pemerintahan pada zaman Kerajaan Mataram Islam yang membentuk sebuah tatananan kota kerajaan di Surakarta dengan konsep Catur Tunggal terdiri dari keraton, alun-alun, pasar, dan masjid. Masing-masing komponen kemudian berkembang membentuk perkampungan. Salah satunya adalah Kauman sebagai tempat tinggal abdi dalem keraton. Selain itu, adanya kebudayaan membatik yang masih terus dipertahankan, menjadikan kampung ini berkembang sebagai kawasan wisata batik sekaligus kampung religi. Kampung Kauman Surakarta memiliki kekayaan budaya yang unik mulai dari sejarah, budaya batik, budaya religi, bangunan kuno, serta beberapa aset cagar budaya yang masih terjaga keasliannya. Akan tetapi, semakin hari banyak bangunan kuno yang sudah beralih menjadi bangunan modern dengan fungsi baru dikarenakan mengikuti perkembangan zaman. Bahkan beberapa bangunan di Kauman ditemukan dalam kondisi tidak terawat. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka keunikan Kauman sebagai kawasan cagar budaya lambat laun akan menghilang. Maka dari itu, diperlukan penelitian yang membahas keberlanjutan kawasan Kauman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberlanjutan kawasan Kauman serta keterhubungannya dengan identitas Kauman sebagai kampung kota maupun budaya. Penelitian ini menggunakan metode analisa Teori Berkelanjutan Aspek 4E (Efisiensi dan Ekonomi, Ekologi, Estetika dan Budaya, dan Elaborasi Keselamatan Bencana). Hasil Penelitian ini berupa penjabaran kondisi Kauman berdasarkan aspek berkelanjutan, faktor-faktor penyebab terjadinya keberlanjutan, serta keterkaitan aspek berkelanjutan dengan identitas Kauman. Manfaat dari penelitian ini harapannya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan penataan ruang di Kampung Kauman sebagai Kawasan Cagar Budaya yang berkelanjutan.
Surakarta is a city that upholds the value of local culture and history. Starting from the existence of a government system during the era of the Islamic Mataram Kingdom which formed a royal city structure in Surakarta with the concept of Catur Tunggal consisting of a palace, square, market and mosque. Each component then developed to form a village. One of them is Kauman as the residence of palace servants. Apart from that, the batik culture is still maintained, making this village develop as a batik tourism area as well as a religious village. Kampung Kauman Surakarta has unique cultural riches ranging from history, batik culture, religious culture, ancient buildings, as well as several cultural heritage assets whose authenticity is still maintained. However, increasingly, many ancient buildings have been transformed into modern buildings with new functions due to the times. Even several buildings in Kauman were found to be in a neglected condition. If this is allowed to continue, Kauman's uniqueness as a cultural heritage area will gradually disappear. Therefore, research is needed that discusses the sustainability of the Kauman area. The aim of this research is to determine the sustainability of the Kauman area and its connection with Kauman's identity as a city and cultural village. This research uses the 4E Aspect Sustainable Theory analysis method (Efficiency and Economy, Ecology, Aesthetics and Culture, and Disaster Safety Elaboration). The results of this research are in the form of a description of Kauman's condition based on sustainable aspects, the factors that cause sustainability, as well as the relationship between sustainable aspects and Kauman's identity. It is hoped that the benefits of this research can be used as consideration in determining spatial planning policies in Kauman Village as a sustainable Cultural Heritage Area.
Kata Kunci : Kauman Surakarta, Cagar Budaya, Berkelanjutan