Laporkan Masalah

Dampak Penerapan Sistem Pembelajaran Online Terhadap Perilaku dan Efikasi Diri Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

ROBBY CAHYAWAN, Dr. Agustinus Subarsono, M.Si., MA., Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D., Dr. Dewi Haryani Susilastuti, M.Sc.

2024 | Disertasi | S3 STUDI KEBIJAKAN

Wabah Covid-19 mendorong digantinya pembelajaran secara klasikal dengan pembelajaran jarak jauh secara online. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya cenderung menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Menurut beberapa hasil penelitian, model UTAUT dinyatakan lebih unggul untuk digunakan dalam proses analisis adopsi pembelajaran secara online. Peneliti menemukan bahwa tidak ada penelitian sebelumnya yang secara khusus meneliti adanya pengaruh faktor ketersediaan infrastruktur dan perangkat, kemampuan internet, perbedaan lokasi, dan perbedaan jenjang pendidikan dalam model UTAUT untuk menganalisis proses adopsi pembelajaran online. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa perlu melakukan modifikasi model UTAUT yang dapat digunakan untuk menganalisis proses adopsi pembelajaran jarak jauh secara online khususnya pada penyelenggaraan Latsar CPNS.

Dalam pelaksanaan analisis dalam penelitian ini digunakan pendekatan deduktif dengan metodologi kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan alumni Latsar CPNS di lingkungan Kementerian Perhubungan pada periode tahun 2023 yang berjumlah 400 orang yang berasal dari 38 provinsi di Indonesia. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan Smart PLS 4.0.9.2., dengan menggunakan dua bentuk pengujian pada kerangka utama, yaitu: outer model dan inner model. Sedangkan proses analisis untuk mengetahui tingkat pengaruh moderasi dilakukan dengan menggunakan bootstrapping test dan multigroup analysist. 

Hasil analisis menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya,dukungan sosial, dan efikasi diri, dapat memengaruhi perilaku peserta didik. Selain itu, dukungan sosial dan kemampuan internet dapat memengaruhi efikasi diri peserta didik. Hal yang menarik justru ditunjukkan pada hasil analisis yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh ketersediaan infrastruktur dan perangkat terhadap efikasi diri CPNS. Hal tersebut dapat disebabkan karena ketersediaan infrastruktur dan perangkat hanya terpusat di wilayah kota-kota besar di Indonesia. Selain itu, untuk mengantisipasi ketersediaan  koneksi internet yang buruk, sebagian CPNS mengikuti proses pembelajaran dari kantor tempat mereka bekerja.

Pada hasil analisis lain menunjukkan bahwa perbedaan jenjang pendidikan, dan pengalaman dapat memoderasi hubungan antara dukungan sosial dan perilaku para CPNS selama mengikuti proses pembelajaran. Perbedaan jenjang pendidikan juga dapat memoderasi hubungan antara ekspektasi upaya dan perilaku mereka. Selain itu, perbedaan usia memoderasi hubungan antara kemampuan internet dan efikasi diri CPNS selama mengikuti proses pembelajaran jarak jauh secara online.

The Covid-19 outbreak has encouraged the replacement of classical learning with online learning. Previous research tends to use the Technology Acceptance Model (TAM) and Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) theories. According to some research results, the UTAUT model is declared superior to be used in the process of analyzing online learning adoption. The researcher found that there is no previous research that specifically examines the influence of infrastructure and device availability, internet capability, location difference, and education level difference in UTAUT model to analyze online learning adoption process. Based on this, researchers feel the need to modify the UTAUT model which can be used to analyze the online distance learning adoption process, especially in the implementation of Latsar CPNS.

A deductive approach with quantitative methodology was used to carry out the analysis in this study. Respondents in this study were alumni of Latsar CPNS within the Ministry of Transportation in the period 2023, totaling 400 people from 38 provinces in Indonesia. The data analysis process was carried out using Smart PLS 4.0.9.2., using two forms of testing on the main framework, namely: the outer model and the inner model. The analysis process to determine the level of moderating influence is carried out using bootstrapping tests and multigroup analysis.

The analysis results show that performance expectations, effort expectations, social conditions, and self-efficacy can influence learners' behavior. In addition, social conditions and internet capabilities can affect learners' selfefficacy. The interesting thing is shown in the analysis results which show that there is no effect of infrastructure and device availability on CPNS self-efficacy. This can be due to the availability of infrastructure and devices that are only centralized in the big cities in Indonesia.

In addition, to anticipate the availability of poor internet connection, some CPNS follow the learning process from the office where they work. In other analysis results show that differences in education level, and experience can moderate the relationship between social influence and the behavior of CPNS during the learning process. Differences in education level can also moderate the relationship between effort expectation and behavior during the learning process. In addition, age differences moderate the relationship between internet capability and self-efficacy of CPNS during the distance learning process.

Kata Kunci : Newcomer Civil Servant, Latsar CPNS, Distance Learning, MOOC, LMS

  1. S3-2024-468409-abstract.pdf  
  2. S3-2024-468409-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-468409-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-468409-title.pdf