ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK KOMPONEN LOGAM: STUDI PADA PT SAS
Farhan Baskara, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D.
2024 | Tesis | Magister Manajemen
Internet telah menjadi bagian integral dari
kehidupan modern, termasuk di Indonesia. Pertumbuhan ini erat kaitannya dengan
adopsi luas ponsel dan komputer, di mana 67,88% penduduk menggunakan perangkat
tersebut pada tahun 2022, naik dari 65,87% di tahun sebelumnya. Pemerintah terus berupaya memperluas
pembangunan infrastruktur digital untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia,
termasuk daerah terpencil. Hal ini dilakukan agar akses internet tidak hanya
terbatas pada penduduk perkotaan. Sebagai bagian dari ekosistem ini, PT SAS,
yang berlokasi di Tangerang Selatan, Banten, bergerak dalam perdagangan
komponen-komponen pendukung internet dan tiang listrik, seperti klem, bracket,
box internet dan listrik, serta berbagai komponen logam lainnya. Pada
penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pada pemilihan pemasok
perusahaan sebagai pertimbangan perusahaan dalam mendukung kegiatan operasional.
Penelitian ini menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). AHP membantu
dalam menyelesaikan permasalahan perusahaan yang bersifat kompleks dengan
menguraikannya menjadi bentuk kriteria, sub kriteria dan alternatif. Dalam AHP
penilaian dilakukan secara objektif berdasarkan pendapat dari ahli yang
menghasilkan bobot prioritas.
Penelitian ini mengidentifikasi 7 kriteria
yang dipertimbangkan bagi perusahaan dalam proses pemilihan pemasok yaitu,
harga, kualitas barang, lokasi geografis, jaminan dan kebijakan klaim,
kecepatan pengiriman, reputasi, dan kapasitas produksi. Pada tingkatan
selanjutnya yaitu sub kriteria dibagi menjadi 16 sub kriteria.
Berdasarkan hasil perhitungan AHP diperoleh
hasil untuk setiap kriteria yaitu, Harga yaitu dengan nilai 0,308, Kualitas Barang
yaitu dengan nilai 0,214,
Lokasi Geografis yaitu dengan nilai 0,131, Jaminan dan Kebijakan Klaim yaitu dengan nilai 0,102, Kecepatan Pengiriman
yaitu dengan nilai 0,09,
Reputasi yaitu dengan nilai 0,079 dan Kapasitas Produksi yaitu dengan nilai
0,075.
Berdasarkan hasil perhitungan bobot prioritas
pada pemasok didapatkan pemasok C merupakan pemasok
yang paling kompetitif dengan kinerja paling baik dibandingkan dengan yang
lainnya dalam segi harga, kualitas barang, lokasi geografis, kecepatan
pengiriman, jaminan dan kebijakan klaim, kapasitas produksi dan reputasi
sebesar 0,312.
The
internet has become an integral part of modern life, including in Indonesia.
This growth is closely linked to the widespread adoption of mobile phones and
computers, with 67.88% of the population using these devices in 2022, up from
65.87% in the previous year. The government continues to expand the development
of digital infrastructure to reach all regions of Indonesia, including remote
areas. This effort ensures that internet access is not limited to urban
populations. As part of this ecosystem, PT SAS, located in South Tangerang,
Banten, is engaged in the trade of internet and power pole support components,
such as clamps, brackets, internet and electricity boxes, as well as various
other metal components. This study aims to evaluate the company’s supplier
selection process as a consideration in supporting the company’s operational
activities.
This
study employs the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. AHP assists in
solving complex company problems by breaking them down into criteria,
sub-criteria, and alternatives. In AHP, evaluations are conducted objectively
based on expert opinions, resulting in priority weights.
The
study identifies seven criteria considered by the company in the supplier
selection process: price, product quality, geographic location, warranty and
claim policies, delivery speed, reputation, and production capacity. These
criteria are further divided into 16 sub-criteria.
Based
on AHP calculations, the results for each criterion are as follows: Price with
a value of 0.308, Product Quality with a value of 0.214, Geographic Location
with a value of 0.131, Warranty and Claim Policies with a value of 0.102,
Delivery Speed with a value of 0.09, Reputation with a value of 0.079, and
Production Capacity with a value of 0.075.
Based on the priority weight calculations for the suppliers, Supplier C is identified as the most competitive, demonstrating the best performance compared to others in terms of price, product quality, geographic location, delivery speed, warranty and claim policies, production capacity, and reputation, with a score of 0.312.
Kata Kunci : manajemen rantai pasok, evaluasi pemasok, pemilihan pemasok, komponen logam, Analytical Hierarchy Process (AHP)