Penerapan Konsep Storytelling Dalam Membangun Alur Perjalanan Paket Wisata Budaya Kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo di Desa Wisata Tinalah Kabupaten Kulon Progo
FARAH PUTRI TANIA BUCHORI, Arina Pramusita, S.I.P., M.Si., C.H.E.
2024 | Tugas Akhir | D4 Bisnis Perjalanan Wisata
Kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo merupakan seni pertunjukan yang memiliki budaya kuat pada masyarakat Padukuhan Duwet. Kesenian ini tidak hanya menampilkan keahlian menari dengan properti seperti kuda lumping, namun juga menyampaikan cerita legendaris yang memiliki nilai moral dan budaya. Melalui tarian Jathilan Lancur Among Budoyo memiliki pesan dalam ceritanya seperti kebersamaan, saling menghormati, dan menghargai sesama makhluk baik manusia maupun makhluk lain serta pesan ini disampaikan secara visual kepada penonton. Namun permasalahan yang dihadapi adalah pertunjukan kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo masih terbatas dalam hal daya tarik wisata dan kurang mengoptimalkan potensi narasi budaya lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan storytelling dalam paket wisata kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo di Padukuhan Duwet, Desa Wisata Tinalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi non-partisipatif, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo telah memenuhi unsur komponen 4A (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) serta memiliki daya tarik kuat untuk dikembangkan sebagai paket wisata budaya. Penelitian ini menghasilkan sebuah paket wisata budaya one day tour kesenian Jathilan Lancur Among Budoyo di Padukuhan Duwet, Desa Wisata Tinalah.
Jathilan Lancur Among Budoyo is a performing art that has a strong culture in the Duwet Hamlet community. This art not only displays dance skills with properties such as lumping horses but also conveys legendary stories that have moral and cultural values. Through the Jathilan Lancur Among Budoyo dance has a message in the story such as togetherness, mutual respect, and respect for fellow creatures, both humans and other creatures, and this message is conveyed visually to the audience. However, the issue faced is that the Jathilan Lancur Among Budoyo art performance is limited in terms of tourist attraction and haven't optimize the potential of local cultural narratives. Therefore, this study aims to develop storytelling in the Jathilan Lancur Among Budoyo art tour package in Duwet Hamlet, Tinalah Tourism Village. For the research method, the researcher were used qualitative method with data collection techniques in the form of non-participatory observation, semi-structured interviews, documentation, and literature study. The results of this research showed that the art of Jathilan Lancur Among Budoyo has fulfilled the elements of the 4A component (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) and has a strong attraction to be developed as a cultural tourism package. This research produced a cultural tour package of a one-day tour of Jathilan Lancur Among Budoyo art in Duwet Hamlet, Tinalah Tourism Village.
Kata Kunci : Desa Wisata Tinalah, Padukuhan Duwet, Kesenian Jathilan, Paket Wisata, Storytelling.