The Constructions of Black Women’s Power: A Foucauldian Discourse Analysis on African American Women’s Novels after The Civil Rights Movement
Robertus Bambang Edi Pramono, Prof. Dr. Ida Rochani Adi, SU.; Muh. Arif Rokhman, M.Hum., Ph.D.
2024 | Disertasi | DOKTOR PENGKAJIAN AMERIKA
Pembedaan, pelemahan, dan penindasan pada kaum wanita kulit hitam di Amerika selalu terjadi meski banyak usaha menutupinya. Sejak jaman perbudakan, wanita kulit hitam di Amerika ditempatkan sebagai kaum yang lemah dan musti berjuang membangun tatanan baru untuk relasi kuasa yang lebih baik. Perubahan tatanan relasi kuasa belum merata untuk seluruh wanita kulit hitam di Amerika karena sejarah diskriminasi, penindasan, dan sistem bias gender dan ras yang telah begitu kuat berakar di masyarakat Amerika seperti yang disampaikan oleh sembilan penulis wanita kulit hitam melalui novel mereka. Isu ini berulang kali muncul dalam berbagai karya sastra Amerika sejak masa perbudakan hingga sekarang. Kenyataan ini menegaskan bahwa isu-isu terkait perlakuan bias gender dan ras diyakini sebagai masalah yang sangat penting sekaligus kekinian dari abad ke abad. Disertasi penelitian ini pun menjadi sangat penting karena mengangkat masalah yang sama. Sembilan penulis tersebut menunjukkan lika-liku hidup para wanita kulit hitam Amerika terkait dengan konstruksi, transformasi, dan rekonstruksi relasi kuasa. Dalam menganalisa sembilan novel dan pandangan dunia para penulisnya serta untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian, digunakan lima prinsip teori relasi kuasa Foucault dan empat unsur analisa wacana Foucault. Tiga pertanyaan tersebut adalah pertama, bagaimana kuasa dan relasi kuasa wanita kulit hitam dikonstruksi, kedua, bagaimana wanita kulit hitam mengubah diri dan merekonstruksi kuasa dan relasi kuasa, dan ketiga, mengapa wanita kulit hitam bersikeras merekonstruksi kuasa dan relasi kuasa mereka. Cakupan utamanya yaitu proses konstruksi, proses rekonstruksi, dan sebab rekonstruksi. Metode penelitian kualitatif oleh Creswell dipakai untuk mengurai kontestasi wacana dan kontestasi kuasa yang ada dalam sembilan novel. Penelitian ini menemukan bahwa relasi kuasa para wanita kulit hitam dibangun secara politis, historis, dan sosial, dan sangat merugikan. Wanita kulit hitam melakukan perlawanan untuk menata ulang tatanan relasi kuasa mereka. Penyebaran wacana dilakukan untuk mempengaruhi, membentuk, dan meningkatkan pengetahuan dan kuasa para wanita kulit hitam. Mereka mempelajari, menghasilkan, dan menggunakan berbagai wacana berupa teks, konteks, dan aksi untuk melakukan perlawanan dan mendapatkan kuasa untuk membangun tatanan relasi kuasa yang baru. Hukum negara yang idealis dan kenyataan sehari-hari sesungguhnya adalah paradoks abadi dalam berbagai peristiwa yang terjadi baik secara institusional, sosial atau psikologis, maupun budaya karena telah menjadi tradisi. Penindasan diri dan belenggu keyakinan tanpa sadar telah berakar kuat dalam batin para wanita kulit hitam di Amerika dan menjadi faktor penghalang besar bagi mereka meningkatkan kuasa dan menata ulang tatanan relasi kuasa yang tidak adil. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan, iman, dan keyakinan ternyata mampu menguatkan rasa percaya diri, hasrat, dan niat untuk usaha pemberdayaan para wanita kulit hitam, dan pemberdayaan adalah bahan bakar utama yang tak terpisahkan dari usaha transformasi dan rekonstruksi relasi kuasa mereka.
African American women being subordinated, discriminated, and oppressed seems to be both a huge problem and a latent issue in America. They have been constructed as having less power since the slavery era and thus strive to build new constructions to gain better positions in power relations. Strongly and deeply rooted history of the segregation, discrimination, coercion, and oppressive racial and gender biased systems in American society as portrayed by African American women authors through their novels still has no end despite some succeeding reconstructions. This issue emerges repeatedly in literary works of all ages from the early 20th century to this millennium era, and it confirms the high importance of the issue across century. This notion asserts that this research is very important. The nine African American women authors demonstrate the journey of the construction, transformation, contestation, and reconstruction of power relations run by African American women through their nine novels. The five principles of Foucault’s power relations theory and the four elements of Foucauldian discourse analysis become the argumentative bases to analyze the nine novels along with the authors’ world views based on three research questions comprising first, how the power and the power relations of African American women are constructed, second, how African American women transform and reconstruct their power and power relations, and third, why African American women strive to reconstruct their power and their power relations. It proposes three basic analyses i.e., the process of construction, the process of reconstruction, and the geneses of reconstructions. Implementing a qualitative method proposed by Creswell, this study elucidates discourse contestation and power contestation delineated by the nine novels. This research figures out that Black women’s power relations are constructed historically, politically, and socially. The constructions are detrimental for Black women that they make resistance to reconstruct the constructions. Discourses influence, shape, and develop African American women's power and knowledge. African American women learn, produce, and use discourses that cover up texts, contexts, and actions to resist and gain power for new constructions of power relations. This study also finds that reality and idealistic state’s law are a paradox perpetuated by cultural, psychological or social, and institutional causes. Psychological oppression and hegemonic ideology that unconsciously deeply rooted in their souls mostly become significantly influential factors hampering African American women to have power transformation to reconstruct the unjust construction of power relations. Research finding reveals that education, faith, and belief boost self-confidence, desires, and will for women movements and empowerment. Empowerment is indisposable fuel for the transformation and reconstruction of power relations.
Kata Kunci : power relations, discourse, construction, reconstruction