Laporkan Masalah

Perjuangan Rekognisi Atas Identitas sebagai Penggemar Boy Group EXO

SINTA ANGGRAENI SULISTYO, Prof. Dr. Heru Nugroho

2024 | Skripsi | Sosiologi

Studi mengenai budaya populer K-Pop yang ramai sejak beberapa tahun terakhir menjadi topik yang menarik untuk dikaji secara lanjut. Namun, kebanyakan studi sebelumnya cenderung berfokus pada praktik konsumerisme dan fanatisme yang sering dikaitkan dengan budaya penggemar. Penelitian ini akan menaruh fokus pada bagaimana aktivitas atau budaya penggemar dilakukan oleh EXO-L sebagai cara untuk mendapatkan rekognisi atas identitasnya sebagai EXO-L dari ranah love dan ranah solidarity dengan menggunakan kerangka berpikir Honneth. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara tatap muka dengan 5 EXO-L serta dilengkapi dengan data-data sekunder yang diperoleh secara daring. Hasil dari wawancara tersebut kemudian melalui proses transkrip dan coding yang kemudian dianalisis menggunakan teori Struggle for Recognition. Rekognisi dan disrespect yang diterima oleh informan baik itu dari ranah love maupun ranah solidarity memiliki peranan penting dalam membangun pengalaman kelima informan sebagai EXO-L. Namun, rekognisi dari ranah solidarity menjadi prioritas utama jika dibandingkan dengan rekognisi dari love karena antara informan dengan komunitas fandom EXO-L memiliki kesamaan nilai yang dianut dalam melihat dan melakukan budaya penggemar.

The study of K-Pop popular culture, which has gained significant attention in recent years, has become an intriguing topic for further exploration. However, most previous studies tend to focus on consumerism practices and fanaticism that are often associated with fan culture. This research will focus on how the activities or culture of fans are carried out by EXO-L as a way to gain recognition for their identity as EXO-L from the realm of love and the realm of solidarity using Honneth's theoretical framework. This research was conducted using a qualitative method with a phenomenological approach. The data from this research was obtained through face-to-face interviews with 5 EXO-Ls, supplemented by secondary data collected online. The results of the interviews were then transcribed and coded, which were subsequently analyzed using the Struggle for Recognition theory. Recognition and disrespect experienced by the informants, both in the realm of love and solidarity, play a crucial role in shaping the experiences of the five informants as EXO-Ls. However, recognition from the realm of solidarity takes precedence over recognition from love, as the informants share common values with the EXO-L fandom community in their perspectives and practices of fan culture.

Kata Kunci : Rekognisi, Identitas, Budaya Penggemar, Fenomenologi, Struggle for Recognition

  1. S1-2024-459907-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459907-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459907-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459907-title.pdf