The Efficacy of Company Restructuring in State-Owned Airline Companies on Company Sustainability based on Good Corporate Governance: A Comparative Study between Garuda Indonesia and Malaysia Airlines
FELICIA AAQILAH FERDINAN, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum
2024 | Skripsi | ILMU HUKUM
Tujuan dari penelitian hukum ini adalah untuk menggambarkan bagaimana restrukturisasi perusahaan pada perusahaan maskapai milik negara, khususnya Garuda Indonesia dan Malaysia Airlines, berdampak pada keberlanjutan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas proses restrukturisasi di kedua maskapai dalam mempromosikan praktik korporasi yang berkelanjutan. Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan yuridis-komparatif. Penelitian ini dibagi menjadi dua metode: yang pertama melibatkan tinjauan literatur dengan meneliti undang-undang, peraturan, dan kerangka kerja tata kelola perusahaan yang relevan; yang kedua melibatkan analisis komparatif untuk menyoroti perbedaan dan kesamaan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di kedua maskapai selama proses restrukturisasi untuk mencapai keberlanjutan. Berdasarkan temuan penelitian, penulis menemukan bahwa meskipun Garuda Indonesia dan Airlines sama-sama mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam proses restrukturisasi mereka, terdapat perbedaan dalam implementasi dan hasilnya. Garuda Indonesia lebih fokus pada kepatuhan dan regulasi, didorong oleh mandat pemerintah dan krisis keuangan. Sebaliknya, Malaysia Airlines menekankan penataan ulang strategis dan efisiensi operasional dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip GCG ke dalam perencanaan jangka panjang. Garuda Indonesia perlu meningkatkan transparansi dan keterlibatan pemangku kepentingan, sementara Malaysia Airlines perlu memperbaiki manajemen risiko operasional dan akuntabilitas perusahaan. Kerangka kerja GCG yang disesuaikan sangat penting untuk mendorong praktik berkelanjutan di maskapai penerbangan milik negara.
The purpose of this legal research is to describe how company restructuring in state-owned airline companies, specifically Garuda Indonesia and Malaysia Airlines, impacts company sustainability based on Good Corporate Governance (GCG) principles. This study aims to compare the efficacy of the restructuring processes in both airlines in promoting sustainable corporate practices. This legal research employs a juridical-comparative approach. The research is divided into two methods: the first involves conducting a literature review by examining relevant laws, regulations, and corporate governance frameworks; the second involves comparative analysis to highlight the differences and similarities in the implementation of GCG principles in both airlines during the restructuring process to achieve sustainability. In light of the above-mentioned research methodologies and objectives, this research concludes that while both Garuda Indonesia and Malaysia Airlines adhere to Good Corporate Governance (GCG) principles in their restructuring processes, they differ in implementation and outcomes. Garuda Indonesia focuses on compliance and regulatory frameworks, driven by government mandates and financial crises. Malaysia Airlines emphasizes strategic realignment and operational efficiency, proactively integrating GCG principles into long-term planning. Improvements are needed in transparency and stakeholder engagement for Garuda Indonesia, and in operational risk management and corporate accountability for Malaysia Airlines. Tailored GCG frameworks are essential for fostering sustainable practices in state-owned airlines.
Kata Kunci : Company Restructuring, State-Owned Airlines, Sustainability, Good Corporate Governance.