Peran Religiositas terhadap Perilaku Prososial pada Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orang Tua

Anna Tasya Ardya Garini, Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A.

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Perilaku prososial berperan penting dalam mendukung terciptanya hubungan interpersonal yang positif dalam kehidupan mahasiswa. Religiositas dianggap dapat mendukung perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran religiositas dalam memengaruhi perilaku prososial pada mahasiswa remaja akhir yang tinggal terpisah dengan orang tua. Data dikumpulkan dari 119 partisipan penelitian melalui platform media sosial, mayoritas X, dengan metode convenience sampling. Survei dilakukan melalui Google Formulir menggunakan instrumen The Centrality of Religiosity Scale (CRS-15) dan Prosocial Tendencies Measure–Revised (PTM-R). Data dianalisis menggunakan regresi linear di SPSS. Bertentangan dengan hipotesis awal, temuan penelitian menunjukkan tidak ada peran signifikan religiositas terhadap perilaku prososial. Hasil ini berkontribusi pada perdebatan dalam komunitas ilmiah mengenai hubungan religiositas dengan perilaku prososial, menunjukkan bahwa, dalam sampel ini, religiositas tidak memainkan peran penting dalam memfasilitasi perilaku prososial. Penelitian ini menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kecenderungan prososial di kalangan mahasiswa.

Prosocial behavior plays an important role in supporting the development of positive interpersonal relationships in the lives of university students. Religiosity is also believed to promote prosocial behavior. The research purpose of this study is to explore the role of religiosity in influencing prosocial behavior among late adolescent university students living away from parents. Data were collected from 119 research participants through social media platforms, mostly X, using the convenience sampling method. The survey was conducted through Google Forms quetionaire using The Centrality of Religiosity Scale (CRS-15) and Prosocial Tendencies Measure–Revised (PTM-R). The data were analyzed using linear regression in SPSS. Contrary to the initial hypothesis, the findings showed no significant role of religiosity in prosocial behavior. These findings contributed to the ongoing debate in the scientific field about the relationship between religiosity and prosocial behavior, suggesting that, within this sample, religiosity did not play a significant role in facilitating prosocial behavior. This study highlights the need for further research to explore other determinants of  prosocial tendencies among university students.

Kata Kunci : mahasiswa, perilaku prososial, religiositas