FESTIVAL SENI ARTJOG SEBAGAI ARENA PENGEMBANGAN INKLUSIVITAS: STUDI DAMPAK KOMUNIKASI KEBIJAKAN TERHADAP INKLUSI SOSIAL

Rully Andriadi, Dr. Suripto, S.I.P., M.P.A.

2024 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

INTISARI

Satu hal penting yang ada pada Sustainable Development Goals (SDGs) adalah inklusi sosial. Di beberapa belahan dunia, inklusi sosial dikomunikasikan ke publik melalui berbagai cara, diantaranya melalui media seni. Festival Seni Artjog pada saat pelaksanaannya menyatakan memberi perhatian pada aspek inklusivitas sekaligus melakukan sebuah komunikasi kebijakan dalam menyebarluaskan ide dan gagasan inklusi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimanakah dampak komunikasi kebijakan terhadap inklusi sosial pada festival seni Artjog di Yogyakarta. Landasan teori yang digunakan antara lain Teori Inklusi Sosial dan Teori Komunikasi Kebijakan. Teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis dan Communicating Policy Analysis, dan metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan fenomenologis. Komunikasi kebijakan inklusi sosial yang dilakukan di Festival Seni Artjog memberikan dampak signifikan pada aspek inklusi dan non-inklusi. Penelitian ini menunjukkan bahwa festival tersebut telah berhasil menjadi arena pengembangan inklusivitas melalui komunikasi kebijakan. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi kebijakan yang efektif adalah kunci dalam mengembangkan inklusivitas. Festival ini membuktikan bahwa komunikasi kebijakan yang efektif dapat berperan dalam memperkuat dimensi budaya, kebijakan, dan praktik inklusi, serta memberikan manfaat tambahan pada aspek non-inklusi seperti diplomasi budaya dan dampak ekonomi. Kesimpulan ini memperkuat pandangan bahwa inklusi sosial dan komunikasi kebijakan yang terstruktur dan terencana memainkan peran penting dalam keberhasilan festival seni sebagai arena inklusivitas.

Kata kunci: Artjog, inklusi sosial, seni, komunikasi kebijakan.

ABSTRACT

One important aspect of the Sustainable Development Goals (SDGs) is social inclusion. In various parts of the world, social inclusion is communicated to the public through various means, including the medium of art. The Artjog Art Festival, during its execution, claims to focus on inclusivity while also implementing policy communication to disseminate the ideas and concepts of inclusion. This study was conducted to address the issue of how policy communication impacts social inclusion at the Artjog Art Festival in Yogyakarta. The theoretical foundations used include Social Inclusion Theory and Policy Communication Theory. The analysis techniques employed are Interpretative Phenomenological Analysis and Communicating Policy Analysis, with qualitative research and phenomenological methods used. The policy communication of social inclusion carried out at the Artjog Art Festival significantly impacts both inclusion and non-inclusion aspects. This study demonstrates that the festival has successfully become a platform for developing inclusivity through policy communication. Thus, this research emphasizes that effective policy communication is key to developing inclusivity. The festival proves that effective policy communication can enhance cultural, policy, and practice dimensions of inclusion while also providing additional benefits to non-inclusion aspects such as cultural diplomacy and economic impact. This conclusion reinforces the view that social inclusion and structured, planned policy communication play a crucial role in the success of art festivals as platforms for inclusivity.

Keywords: Artjog, social inclusion, art, policy communication.

Kata Kunci : Artjog, inklusi sosial, seni, komunikasi kebijakan, social inclusion, art, policy communication