Faktor Penolakan Menggunakan Pembayaran Digital pada Organisasi Bisnis: Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Adhitia Hadi Priambodo, Sumiyana, Dr., M.Si., Ak., CA.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan organisasi bisnis sektor makanan tidak menyediakan pembayaran digital, menganalisis strategi mereka agar tetap bertahan meskipun tidak menyediakan pembayaran digital, serta menganalisis upaya mereka saat terjadi transformasi menjadi penyedia dan tidak penyedia pembayaran digital.
Metode Penelitian – Pendekatan kualitatif menjadi landasan utama dalam penelitian ini. Sumber data penelitian ini adalah data primer perolehan dari wawancara pada organisasi bisnis sektor makanan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilik organisasi bersikap negatif terhadap pembayaran digital yang dianggap rumit, risiko keamanan data, biaya tambahan pertransaksi, serta tekanan sosial dari pelanggan dan pemasok yang lebih memilih pembayaran tunai. Stategi bertahan mereka mencakup peningkatan kualitas layanan, kebersihanm dan hubungan baik dengan pemasok dan pelanggan. Beberapa pemilik menunjukkan kesiapan untuk transformasi digital jika ada kebijakan pemerintah yang tegas dan peningkatan kepercayaan terhadap keamanan teknologi.
Orisinalitas – Penelitian ini berfokus ketidakberniatan individu atau organisasi bisnis menggunakan pembayaran digital. Meskipun banyak penelitian sebelumnya tentang resistensi teknologi yang merupakan keengganan menggunakan teknologi, penelitian ini lebih menekankan pada penolakan.
Objectives – This study aims to analyze the reasons why food sector business organizations do not offer digital payment options, to explore their strategies for sustaining operations despite not providing digital payments, and to assess their efforts during the transformation between offering and not offering digital payments.
Research Method – A qualitative approach formed the foundation of this research. The primary data for this study were collected through interviews with food sector business organizations in the Special Region of Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Findings – The results indicated that business owners had negative attitude toward digital payments, perceiving them as complex, posing data security risks, incurring additional transaction costs, and facing social pressures from customers and suppliers who preferred cash payments. Their survival strategies included improving service quality, maintaining cleanliness, and fostering good relationships with suppliers and customers. Some owners expressed willingness to embrace digital transformation if there were clear government policies and increased trust in the security of the technology.
Originality – This research focuses on the lack of intention by individuals or business organizations to adopt technology. While many previous studies have examined technology resistance as a reluctance to use technology, this study emphasizes outright rejection.
Kata Kunci : Pembayaran Digital, Theory of Planned Behavior, Teknologi, Organisasi Bisnis Sektor Makanan, Strategi Bisnis, Digital Payment, Theory of Planned Behavior, Technology, Food Sector Business Organizations, Business Strategy