PERAN BIROKRAT LEVEL BAWAH DALAM MENDUKUNG AGENDA REFORMASI BIROKRASI: STUDI KASUS PADA BIROKRAT LEVEL BAWAH PENGGERAK KOMUNITAS BIROKRAT

Gunawan Wicaksono, Ario Wicaksono, Dr

2024 | Tesis | S2 Administrasi Publik

Penelitian ini menganalisis peranan dan gerakan dari birokrat level bawah dalam mendukung agenda Reformasi Birokrasi dibalik dinamika kuasa dan kondisi dilematis yang terjadi dalam birokrasi. Birokrat level bawah adalah pihak yang lemah secara kuasa dan pengaruh dibebani peran sebagai penggerak perubahan sekaligus juga sebagai sasaran dari agenda Reformasi Birokrasi. Sayangnya, dinamika kuasa yang timbul akibat kondisi birokrasi yang masih bercirikan budaya paternalistik, membuat kondisi dilematis bagi para birokrat level bawah dalam mendukung agenda RB.  Oleh karena itu, birokrat level bawah sebagai pihak yang lemah perlu melakukan tindakan tertentu dalam menavigasi dinamika kuasa dan kondisi dilematis tersebut. 

Penelitian ini menggunakan teori street-level bureaucrats dan everyday resistance-hidden transcripts sebagai pisau analisis dalam melihat peranan dan gerakan yang dilakukan oleh birokrat level bawah dalam menavigasi dinamika kuasa dan kondisi dilematis tersebut untuk mendukung agenda Reformasi Birokrasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Birokrat level bawah yang menjadi penggerak komunitas birokrat adalah informan dari penelitian ini. Sosok birokrat level bawah ini adalah sosok progresif yang memiliki persepsi positif terhadap agenda Reformasi Birokrasi dan mengharapkan perubahan yang lebih baik. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa birokrat level bawah berupaya aktif dalam mendukung keberhasilan agenda Reformasi Birokrasi  namun sayangnya kondisi dilematis dan dinamika kuasa yang terjadi membuat peran birokrat level bawah menjadi pasif dan terabaikan. Untuk menavigasi hal tersebut, birokrat level bawah menerapkan gerakan everyday resistance dan hidden transcripts. Gerakan tersebut diterapkan dengan mempertimbangkan aspek gaya kepemimpinan, dinamika kuasa dalam instansi dan kapasitas serta agensi individu. Kedua gerakan ini merupakan gerakan yang disamarkan dalam kegiatan sehari-hari agar tidak berdampak buruk kepada kredibilitas individu birokrat level bawah secara profesional.

This research examines the role and activity of lower-level bureaucrats in facilitating the implementation of bureaucratic reform, considering the underlying power dynamics and the dilemmatic conditions that arise within the bureaucratic structure. In terms of power and influence, lower-level bureaucrats are the weakest party. They are burdened with the role of driving change while simultaneously being the target of the Bureaucratic Reform agenda. It is unfortunate that the power dynamics that arise from bureaucratic conditions, which are still characterised by a paternalistic culture, create dilemmatic conditions for lower-level bureaucrats in supporting the RB agenda.  Consequently, lower-level bureaucrats, as the weakest parties, must take specific actions to navigate these power dynamics and dilemmatic conditions. 

This research employs the theory of street-level bureaucrats and everyday resistance-hidden transcripts as an analytical instrument for examining the roles and movements undertaken by lower-level bureaucrats in navigating power dynamics and dilemmatic conditions to advance the Bureaucratic Reform agenda. This research employs a qualitative case study approach. The informants for this research are lower-level bureaucrats who drive the bureaucratic community. The figure of the lower-level bureaucrat is one who is progressive in outlook and has a positive perception of the Bureaucratic Reform agenda, anticipating positive change. 

The findings revealed that lower-level bureaucrats were actively engaged in promoting the success of the Bureaucratic Reform agenda. However, the prevailing dilemmatic conditions and power dynamics resulted in a passive and neglected role for lower-level bureaucrats. To navigate these challenges, lower-level bureaucrats employ two key strategies: the everyday resistance movement and hidden transcripts. The movement is applied by considering various aspects of leadership style, power dynamics within the agency, and individual capacity and agency. These two movements are integrated into daily activities to ensure their credibility is not adversely affected professionally.

Kata Kunci : Birokrat level bawah, Reformasi Birokrasi, everyday resistance, hidden transcripts, street-level bureaucrats, dinamika kuasa