Laporkan Masalah

STRATEGI SENIMAN TRADISI DI PULAU BANGKA DALAM BERKESENIAN DI MASA PANDEMI COVID-19

HERA RIASTIANA, Dr. Phil. Oki Rahadianto Sutopo, S.Sos., M.Si.

2024 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Penelitian ini berfokus pada strategi seniman tradisi di Pulau Bangka dalam berkesenian pada masa pandemi Covid-19. Melalui kerangka teori Bourdieu mengenai praktik sosial, maka untuk mengkaji kehidupan berkesenian seniman tradisi di Pulau Bangka di masa pandemi Covid-19 dilakukan analisis terhadap kehidupan berkesenian seni tradisi di Pulau Bangka sebelum pandemi, situasi yang dihadapi oleh seniman tradisi di Pulau Bangka pada masa pandemi, dan strategi yang dilakukan oleh seniman tradisi di Pulau Bangka untuk berkesenian selama masa pandemi. Penelitian ini didasarkan pada kajian kualitatif yang mencakup metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap sejumlah seniman tradisi di Pulau Bangka yang dilakukan selama delapan bulan masa pengumpulan data.

Habitus seniman tradisi di Pulau Bangka dibentuk oleh budaya yang telah diinternalisasikan dalam kehidupan mereka semenjak kecil. Baik itu dalam lingkup keluarga maupun melalui lingkup sosial yang lebih luas, seni tradisi menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari mereka. Arena berkesenian seniman tradisi di Pulau Bangka secara umum sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari Pemerintah. Hal ini kemudian berpengaruh pada dinamika perputaran kapital, dimana kapital sosial dan simbolik memainkan peran dominan dalam arena berkesenian seni tradisi di Pulau Bangka. Akan tetapi hal ini kemudian berubah seiring dengan munculnya pandemi yang memaksa seniman tradisi untuk menghadapi situasi hysteresis. Situasi hysteresis ini pada satu sisi menempatkan posisi sejumlah seniman tradisi di Pulau Bangka dengan kapital yang lemah dalam keadaan yang semakin terpuruk. Sementara itu, pada sisi lain, beberapa seniman tradisi di Pulau Bangka dengan kapital yang kuat (kapital simbolik dan kapital sosial) berhasil mempertahankan kehidupan berkesenian mereka. Di dalam situasi hysteresis ini, beberapa seniman lain mampu mengakumulasi kapital yang sesuai dengan permintaan pada arena yang baru, yaitu kapital digital, sehingga berhasil memperluas ruang berkesenian mereka.

This research focus on the strategiesof tradition artists in Bangka Island in creating art during the Covid-19 pandemic. Through Bourdieu's theoretical framework regarding social practice, to examine the artistic life of tradition artists on Bangka Island during the Covid-19 pandemic, an analysis of traditional artistic life on Bangka Island before the pandemic, the situation faced by tradition artists in Bangka Island during the pandemic, and strategies used by traditional artists in Bangka Island to create art during the pandemic, was carried out. This research is based on a qualitative study which includes data collection methods through observation and interviews with a number of traditional artists on Bangka Island. The data collection process was carried out of eight months.

The habitus of tradition artists in Bangka Island is shaped by the culture that has been internalized in their lives since childhood. For them the tradition arts are part of their daily lives, within the family or wider social sphere. The arts field for tradition artists in Bangka Island is generally strongly influenced by government policies. This then influences the dynamics of capital circulation, where social and symbolic capital plays a dominant role in the tradition arts field in Bangka Island. However, this then changed with the emergence of the pandemic which forced tradition artists to face a situation of hysteresis. This hysteresis situation on the one hand places several tradition artists in Bangka Island with weak capital in an increasingly deteriorating condition. Meanwhile, on the other hand, several tradition artists in Bangka Island with strong capital (symbolic and social capital) have succeeded in maintaining their artistic life. However, in this hysteresis situation, several artists were able to accumulate capital in line with demand in the new arena, namely digital capital, thereby successfully expanding their artistic field. 

Kata Kunci : strategi, hysteresis, kapital sosial, kapital simbolik, kapital digital

  1. S2-2024-467802-abstract.pdf  
  2. S2-2024-467802-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-467802-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-467802-title.pdf