Laporkan Masalah

KONSEP DUALISME DALAM TARI DWIMUKA DIDIK NINI THOWOK TINJAUAN ETIKA UTILITARIANISME

Yudha Kristiawan, Dr. lva Ariani, S.S., M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

 

Tesis ini mengkaji konsep dualisme dalam tari Dwimuka yang dikoreografi oleh Didik Nini Thowok, dianalisis melalui perspektif etika utilitarianisme. Dwimuka, yang berarti "dua muka," adalah tarian yang melambangkan keseimbangan antara kekuatan yang berlawanan seperti maskulinitas dan feminitas, kebaikan dan keburukan. Dualitas yang disajikan dalam tarian ini mencerminkan ide filosofis yang lebih luas tentang harmonisasi elemen-elemen kontras dalam pengalaman manusia. Melalui perspektif utilitarianisme, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana tari Dwimuka bertujuan untuk mencapai kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang dengan menjadi inklusif dan menarik secara universal. Studi ini mengungkapkan bahwa pendekatan inovatif Didik Nini Thowok menggabungkan elemen budaya tradisional dengan pengaruh modern, membuat tarian ini relevan dan diapresiasi oleh beragam audiens. Dualisme dalam tarian ini tidak hanya meningkatkan daya tarik estetisnya tetapi juga menyampaikan pesan moral dan etika yang kuat, mempromosikan penerimaan dan pemahaman terhadap perbedaan.

Dampak Dwimuka melampaui nilai artistiknya, mempengaruhi aspek psikologis dan sosial dari penontonnya. Tarian ini mendorong refleksi tentang keseimbangan hidup dan penerimaan keberagaman sebagai bagian dari eksistensi manusia. Penerimaan positif dari publik menegaskan keberhasilan tarian ini dalam menyampaikan nilai-nilai etika dan moral yang kuat, berfungsi sebagai media pendidikan sekaligus hiburan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tari Dwimuka karya Didik Nini Thowok merupakan contoh bagaimana seni tradisional dapat berkembang dan tetap relevan dalam masyarakat kontemporer sambil berkontribusi pada perubahan sosial dan kesejahteraan kolektif. Studi ini merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut tentang konsep dualisme dalam berbagai bentuk seni, integrasi pendidikan seni dan etika dalam kurikulum sekolah, serta dukungan yang lebih besar dari pemerintah bagi seniman lokal untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan kontribusi bermakna bagi masyarakat.

 

 


This thesis examines the concept of dualism in the Dwimuka dance choreographed by Didik Nini Thowok, analyzed through the lens of utilitarianism ethics. Dwimuka, meaning "two faces," is a dance that symbolizes the balance between opposing forces such as masculinity and femininity, good and evil. The duality presented in this dance reflects the broader philosophical idea of harmonizing contrasting elements within the human experience. Utilizing a utilitarian perspective, this research explores how Dwimuka aims to achieve the greatest happiness for the greatest number of people by being inclusive and universally appealing. The study reveals that Didik Nini Thowok's innovative approach blends traditional cultural elements with modern influences, making the dance relevant and appreciated across diverse audiences. The dualism in the dance not only enhances its aesthetic appeal but also delivers a powerful moral and ethical message, promoting acceptance and understanding of differences.

The impact of Dwimuka extends beyond its artistic value, affecting both psychological and social aspects of its audience. It encourages reflection on life's balance and the acceptance of diversity as inherent to human existence. The positive reception from the public underscores the dance's success in conveying strong ethical and moral values, serving as an educational medium as well as entertainment. The research concludes that Didik Nini Thowok's Dwimuka dance exemplifies how traditional art can evolve and maintain relevance in contemporary society while contributing to social change and collective well-being. The study recommends further exploration of dualism concepts in various art forms, the integration of art and ethics education in school curricula, and greater support from the government for local artists to foster continuous innovation and meaningful contributions to society.

Kata Kunci : Dualisme, Tari Dwimuka, Didik Nini Thowok, Etika Utilitarianisme, Kesejahteraan Kolektif

  1. S2-2024-508813-abstract.pdf  
  2. S2-2024-508813-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-508813-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-508813-title.pdf