Sistematik Review dan Meta Analisis: Pengaruh Diet Indeks Glikemik Rendah terhadap HbA1c pada Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di Benua Asia
Fani Cahya Wahyuni, Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes; dr. Vina Yanti Susanti, M.Sc., Ph.D., Sp.PD-KEMD
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Diabetes melitus memiliki prevalensi 10,5% di seluruh dunia dan
diperkirakan terus meningkat hingga 2045. Penyandang diabetes melitus tipe 2
(DMT2) menunjukkan kelainan pada HbA1c, metabolisme lipid, dan indeks massa
tubuh (IMT). Diet indeks glikemik (IG) rendah dapat mengontrol HbA1c, lipid
darah, dan IMT. Namun diet IG rendah memiliki hasil yang kontradiksi dari
beberapa penelitian.
Tujuan: Mengkaji
pengaruh diet IG rendah terhadap HbA1c pada penyandang DMT2 di Benua Asia.
Metode: Pencarian dilakukan pada database PubMed, Science Direct, dan Scopus. Kriteria inklusi berupa DMT2 ?18
tahun, desain penelitian berupa RCT, publikasi berbahasa Inggris pada tahun
2014-2024, menerima diet IG rendah di Benua Asia. Wanita hamil/menyusui
dieksklusi. Analisis yang dilakukan berupa meta analisis, subgrup, dan
meta regresi. Penilaian kualitas
studi menggunakan ROB-2 dan GRADE.
Hasil: Didapatkan 16 artikel eligible
dari identifikasi 1485 artikel dari tiga database. IG rendah menurunkan HbA1c,
LDL, dan IMT; meningkatkan HDL dan trigliserida meskipun trigliserida dan IMT
gagal dalam kebermaknaan. Terdapat perbedaan hasil pemberian IG rendah terhadap
HbA1c pada subgrup jenis intervensi dan kelompok kontrol. Persentase wanita dan
pemberian bentuk suplementasi menjadi moderator potensial.
Kesimpulan: IG rendah dapat menurunkan
HbA1c dengan tingkat kepercayaan rendah sehingga perlu penelitian lanjutan
dengan memperhatikan besar sampel, proporsi wanita, jenis intervensi yang
diberikan, cara randomisasi, alokasi randomisasi, dan penjelasan cara
pengukuran outcome.
Background: Diabetes mellitus has a prevalence of 10.5% worldwide and is
expected to continue to increase until 2045. People with type 2 diabetes
mellitus (T2DM) show abnormalities in HbA1c, lipid metabolism, and body mass
index (BMI). A low glycemic index (GI) diet can control HbA1c, blood lipids,
and BMI. However, low-GI diets have contradictory results from several
studies.
Objective: To assess the effect of low GI diet on HbA1c in people with T2DM in
Asia.
Methods: PubMed, Science Direct, and Scopus databases were searched.
Inclusion criteria were T2DM ?18 years old, RCT study design, English language
publications in 2014-2024, receiving low GI diet in Asia.
Pregnant/breastfeeding women were excluded. The analyses were meta-analysis,
subgroup, and meta-regression. Study quality assessment using ROB-2 and GRADE.
Results: 16 eligible articles were identified from 1485 articles from three
databases. Low GI decreased HbA1c, LDL, and BMI; increased HDL and
triglycerides although triglycerides and BMI failed in meaningfulness. There
were differences in the results of low GI administration on HbA1c in the
intervention and control group subgroups. Percentage of women and form of
supplementation were potential moderators.
Conclusion: Low GI can reduce HbA1c with a low level of confidence so that
further research is needed by paying attention to the sample size, the
proportion of women, the type of intervention in the control group.
Kata Kunci : sistematik review, meta analisis, diabetes melitus tipe 2, indeks glikemik rendah, HbA1c.